Faktoriklim adalah faktor yang paling menentukan didalam perkembangan profil tanah, oleh sebab itu karakteristik umum suatu tanah sangat tergantung pada perubahan kondisi iklimnya. Profil tanah adalah bagian penting bagi pertumbuhan tanaman. Kedalaman, tekstur, struktur tanah dan sifat kimia adalah syarat mutlak bagi media tumbuh tanaman. Sebagian dari kita mungkin pernah bertanya-tanya, kenapa ya tanaman di satu tempat lebih bisa hidup dibanding di tempat lainnya? Adakah hubungannya dengan keberadaan mineral di dalam tanah tersebut, sehingga membuat tanah menjadi subur? Sebenarnya, tanah yang subur belum tentu mempunya mineral yang banyak lho. Kesuburan suatu tanah adakalanya ditentukan juga oleh sifat fisika dan kimia tanah tersebut. Sifat fisika pada tanah dapat diamati pada tekstur dan struktur tanah. Sedangkan sifat kimia tanah yang menjadi indikator kesuburan tanah salah satunya adalah pH. Kisaran tumbuhan agar dapat menyerap nutrisi dan unsur hara adalah tanah yang memiliki pH 7. Tanah memiliki lapisan ke bawah yang disebut dengan struktur tanah. Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai struktur tersebut, yang juga disebut sebagai profil tanah. Profil tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya angin, curah hujan, temperatur, cahaya dan kelembaban. Lapisan tanah diidentifikasikan berdasarkan tekstur, warna, komposisi kimia, kedalaman dan ukuran partikel, dan ini meliputi Horizon O, Horizon A, Horizon B, Horizon C, dan baruan. Apa bedanya? Horizon O Ini merupakan lapisan tanah yang terletak pada bagian tanah yang paling luar atau permukaan tanah. Lapisan ini mudah ditemukan pada tanah yang belum dijamah oleh manusia. Lapisan ini juga merupakan lapisan organis yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. Horizon A Ini adalah lapisan tanah yang memiliki campuran dari bahan organik dan beberapa mineral dari hasil pelapukan batuan. Lapisan ini merupakan kesatuan dari top soil. Baca juga Kegunaan Tanah dan Jenisnya Adapun beberapa ciri dari lapisan tanah ini adalah subur dan berwarna gelap karena Humus, lembut dan berpori, menyerap lebih banyak air, menjadi tempat berlindung bagi makhluk hidup seperti kumbang dkk, serta menyediakan bantuan bagi tumbuhan untuk tumbuh Horizon B Lapisan ini memiliki kandungan bahan organik yang lebih rendah dari lapisan atasnya. Horizon B juga merupakan lapisan yang terbentuk dari proses pnimbunan bahan-bahan yang terbawa dari horizon A. Tanah pada lapisan ini memiliki ciri meliputi lebih sedikit humus, lebih banyak mineral, serta lebih keras dan padat Horizon C Ini adalah lapisan tanah yang penyusunnya adalah batuan yang sudah mengalami pelapukan secara fisik dan secara kimiawi. Di dalam lapisan ini akar tumbuhan tidak mampu untuk menembusnya. Selain itu, lapisan ini merupakan batas dari lapisan tanah dan air yang ada di dalamnya. Lapisan tanah ini memiliki ciri termasuk terdiri dari batuan kecil dan kerikil serta lebih keras dari horizon B. Batuan Dasar Ini adalah lapisan terdalam di bawah tanah yang terdiri dari batuan keras yang belum pernah mengalami pelapukan. Batuan ini sering disebut sebagai batuan induk dan lapisan yang tidak ada aktivitas organik di dalamnya. Setelah lapisan ini merupakan air tanah. Jadi dapat disimpulkan bahwa lapisan ini merupakan batas dari lapisan tanah dan air tanah yang ada di dalam tanah. Batuan dasar terdiri dari batuan dan keras serta sulit untuk di gali Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsIPA TerpaduKelas 9Lapisan TanahProfil TanahStruktur TanahTanah You May Also Like
\n \nprofil tekstur dan struktur tanah
Tanahasal berdasarkan pelapukan batuan dari saat ke ketika. Kali ini kita akan menilik mengenai tekstur dan kesuburan tanah. Tekstur tanah merupakan proporsi nisbi menurut berukuran partikel-partikel tanah. Partikel tanah terbesar dalam gerombolan tanah lempung yg diameter partikelnya aberukuran 0,0002 mm sampai sebesar molekul.

Tanah yang menutupi sebagian besar daratan di permukaan Bumi setidaknya terdiri dari mineral batu, pasir, tanah liat, lanau, udara, air, dan bahan organik bahan dari tumbuhan dan hewan yang mati. Tanah menyediakan substrat untuk tanaman jangkar akar di tanah, sumber makanan untuk tanaman, dan rumah bagi banyak hewan serangga, laba-laba, lipan, cacing, hewan burrowing, bakteri, dan banyak lainnya. Tanah tersusun berlapis-lapis, yang terbentuk selama pembentukan tanah. Lapisan-lapisan ini disebut horizon, urutan lapisan disebut profil tanah. Lapisan-lapisan tanah dapat dengan mudah diamati oleh warna dan ukuran partikelnya. Lapisan utama tanah adalah tanah lapisan atas, lapisan tanah bawah dan batuan induk. Setiap lapisan memiliki karakteristik masing-masing. Tanah adalah lapisan atas yang longgar dari permukaan bumi tempat tanaman tumbuh. Tanah terdiri dari campuran bahan organik tanaman dan hewan busuk dan pecahan batu dan mineral. Tanah terbentuk dalam periode waktu yang lama oleh sejumlah faktor. Diperlukan waktu hingga 1000 tahun hanya untuk satu inci tanah untuk terbentuk. Selain waktu, faktor-faktor lain yang membantu tanah terbentuk meliputi organisme hidup, topografi, iklim, dan bahan induk. Tanah sering digambarkan menggunakan beberapa karakteristik termasuk tekstur, struktur, kepadatan, suhu, warna, konsistensi, dan porositas. Salah satu sifat terpenting tanah adalah tekstur. Tekstur adalah ukuran apakah tanah lebih seperti pasir, lanau, atau tanah liat. Semakin mirip pasir, semakin sedikit air yang bisa ditampungnya. Di sisi lain, semakin mirip tanah liat dengan tanah, semakin banyak air yang bisa ditampungnya Pengertian Lapisan Tanah Lapisan tanah sejatinya terdiri dari horisontal yang berbeda; lapisan-lapisan ini disebut horizon. Mulai dari lapisan atas yang kaya dan organik humus dan tanah lapisan atas hingga lapisan batuan dasar lapisan tanah, regolit dan batuan dasar. Horison tanah adalah lapisan yang sejajar dengan permukaan tanah, juga materi yang membusuk di atasnya serasah tanaman, yang karakteristik fisik, kimianya, dan biologisnya berbeda dari lapisan di atas dan di bawahnya. Pengertian Tanah Menurut Para Ahli Adapun definisi tanah menurut para ahli, antara lain Bremmer 1958, Tanah dapat didefinisikan sebagai bagian permukaan kulit bumi yang dijadikan oleh pelapukan kimia dan fisik serta kegiatan berbagai tumbuhan dan hewan. James 1995, Tanah dapat didefinisikan sebagai salah satu sistem bumi, yang bersama dengan sistem bumi lainnya, yaitu air alami dan atmosfer menjadi inti fungsi, perubahan dan kemantapan ekosistem. Hilgard, Tanah dapat didefinisikan sebagai material lepas-lepas dan agak kering yang digunakan sebagai tempat akar tanaman dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman. Jenis Lapisan Tanah Tanah terbentuk secara berlapis-lapis, yang terdiri atas horizon O, A, E, B, C, R. Berikut penjelasannya Lapisan humus atau bahan organik Horizon O Horion O adalah lapisan tanah yang terdiri atas bahan-bahan organik yang dan unsur hara lebih dari 20% pada seluruh penampang tanah. Ciri-ciri horizon O subur karena mengandung bahan organik. Lapisan yang satu ini tersusun atas bagian-bagian yang masih utuh, tapi sebagian sudah ada yang terdekomposisi. Ada 2 jenis horizon O yaitu Horizon O1, yaitu bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat berupa guguran daun-daun dan sisa-sisa organik yang belum terombak Horizon O2, yaitu bentuk asli sisa-sisa tanaman dan organisme tidak terlihat lagi dan merupakan campuran rombakan bahan organik. Lapisan tanah atas/topsoil Horizon A Horizon A adalah lapisan yang berada di bawah horison O dan di atas horison E. Pada lapisan ini benih-benih tanaman dan akar-akar tumbuhan terlihat. Ciri-ciri horizon O, yaitu berwarna gelap yang terdiri dari humus dan campuran partikel mineral. Bahan organik mengalami humifikasi dan bercampur dengan bahan mineral, sehingga akan menghasilkan konsistensi struktur yang memiliki perbedaan dengan horizon yang terletak langsung dibawahnya. Horizon A dinamakan juga horizon eluviasi pencucian. Ada 3 jenis horizon A dan E, antara lain Horizon A1, yaitu horizon percampuran antara bahan organik dan mineral, sehingga lapisan terlihat berwarna kelam/gelap. Wujud keterdapatan bahan organik pada lapisan ini berupa partikel yang berdiri sendiri atau bahan organik yang menyelimuti bahan mineral. Horizon A2, yaitu horizon yang dikenal sebagai horizon ”eluviasi” atau lapisan yang mengalami pencucian secara maksimal. Kation bahan organik dan bahan mineral yang mengalami pencucian dan tertinggal merupakan komponen yang resisten seperti silika dan kasar, sehingga lapisan ini warna tanahnya pucat/terang/cerah. Horizon A3, yaitu zona peralihan horizon A ke horizon B atau ke horizon C. Cirinya yaitu memiliki ciri warna tanah yang mendekati horizon A2. Horizon E, Horizon E adalah horizon yang berupa lapisan eluviasi berwarna terang. Ciri utama lapisan ini yaitu terjadinya proses penghilangan lempung alumina silikat, Fe, Al, atau kombinasi ketiganya. Tekstru tanah pada lapisan ini berpasir, serta sedikit mengandung mineral dan tanah liat sebab rembesan air yang menembus masuk ke tanah. Jika berada dibawah horizon A, maka horizon ini terbedakan berdasarkan warnanya yang lebih muda dan kandungan bahan organik lebih sedikit dibandingkan horizon A. Horizon E sudah mengalami proses pencucian atau eluviasi yang sangat intensif. Hal itu mengakibatkan rendahnya kadar bahan organik tanah, lempung silikat, Fe, dan Al, tapi kadar pasir dan debu kuarsa seskuoksida serta mineral resisten lainnya akan tinggi, sehingga warnanya agak terang. Lapisan tanah bawah/subsoil Horizon B Horizon B disebut juga horizon “illuvial” atau horizon pengendapan, sebab pada horizon terjadi akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci perembesan air dari horizon diatasnya. Salah satu ciri horizon B yaitu kandungan lempung dan partikel mineralnya sedikit. Horizon B bisa terbentuk melalui beberapa cara, yaitu Proses illuviasi lempung aluminasilikat, besi, aluminium, humus, karbonat, mineral gypsum, atau silika yang berdiri sendiri, atau dalam suatu kombinasi tertent Pengendapan “seskuioksida” secara residual horizon oksik Penyelaputan zarah-zarah tanah dengan seskuioksida yang terbentuk insitu, sehingga horizon ini berwarna lebih terang atau lebih merah daripada horizon diatas dan dibawahnya Neomineralisasi lempung atau mineral oksida insitu. Perlu kita pahami bahwa apabila horizon B terbentuk secara “illuviasi”, maka horizon E harus “tereluviasi”. Lapisan bahan induk Horizon C Horizon C juga dinamakan lapisan regolith. Ciri lapisan ini yaitu masih adanya fragmen pecahan lapukan batuan asal. Pada lapisan ini akar tanaman sulit menembus, sehingga lapisan ini hanya mengandung sedikit bahan organik. Horizon C tersusun atas campuran bahan lapukan batuan dan mineral. Dalam konteks endapan “allochtonous“, yaitu endapan yang diangkut dari tempat lain, horizon C tidak mempunyai korelasi dengan tanah yang berada diatasnya, tapi horizon C digolongkan sebagai bahan induk tanah yang hanya terkait dengan endapan “autochtonous“, yaitu endapan yang terbentuk setempat. Lapisa batuan dasar/Bed rock Horizon R/D Horizon R atau horizon D adalah lapisan paling bawah dalam suatu profil tanah. Horizon R terdiri atas batuan dasar yang keras, atau masih utuh dan belum mengalami pelapukan. Ciri utama horizon R yaitu keras, kompak, dan tersementasi dari batuan dasar. Batugamping, basalt, granit, dan batu pasir merupakan contoh batuan penyusun lapisan ini. Lapisan ini cukup kompak, sehingga jika hanya menggunakan sekop akan sulit untuk digali. Apabila kita mengacu pada pembagian horizon dan lapisan tanah menurut Pedoman FAO untuk Guidelines for Soil Description 2006, selain keenam lapisan di atas, ada beberapa horizon lainnya, antara lain Lapisan L Ini adalah sedimen yang tersimpan di badan air. Mereka mungkin organik atau mineral. Bahan limnik dapat terbentuk melalui Pengendapan atau aksi organisme akuatik, seperti alga, terutama diatom Berasal dari tanaman air bawah laut dan mengambang dan selanjutnya dimodifikasi oleh hewan air. Lapisan L termasuk tanah coprogenous atau gambut sedimen kebanyakan organik, tanah diatom sebagian besar mengandung silika, dan marl sebagian besar berkapur. Lapisan W Ini adalah lapisan air di tanah atau lapisan air yang merendam tanah. Air hadir secara permanen atau siklik dalam jangka waktu 24 jam. Beberapa tanah organik mengapung di atas air. Dalam kasus lain, air dangkal yaitu air yang tidak lebih dalam dari 1 m dapat menutupi tanah secara permanen, seperti dalam kasus danau dangkal, atau siklik, seperti di dataran pasang surut. Terjadinya air pasang surut dapat ditunjukkan dengan huruf W dalam tanda kurung W. Struktur Tanah Struktur tanah ditentukan oleh cara masing-masing partikel pasir, lanau, dan tanah liat berkumpul. Partikel tunggal ketika dirakit muncul sebagai partikel yang lebih besar. Agregasi partikel tanah dapat terjadi dalam pola yang berbeda, menghasilkan struktur tanah yang berbeda. Struktur tanah paling bermanfaat dijelaskan dalam hal tingkat derajat agregasi, kelas ukuran rata-rata dan jenis agregat bentuk. Hal yang perlu kita ketahui yaitu struktur karakteristik suatu tanah dapat dikenali dengan baik ketika kering atau hanya sedikit lembab. Menurut definisi, kelas struktur menggambarkan ukuran rata-rata agregat individu. Biasanya, lima kelas yang berbeda dapat dikenali dalam kaitannya dengan jenis struktur tanah tempat asalnya, diantaranya yaitu Sangat halus atau sangat tipis; Halus atau tipis; Medium; Kasar atau tebal; Sangat kasar atau sangat tebal. Berikut ini beberapa jenis struktur tanah, antara lain Struktur butiran dan remah Yaitu partikel pasir, lanau dan tanah liat yang dikelompokkan bersama dalam butiran kecil, hampir berbentuk bola. Air bersirkulasi dengan sangat mudah melalui tanah seperti itu. Struktur ini umumnya ditemukan di horizon A dari profil tanah. Struktur blok dan sub-blok Yaitu partikel-partikel tanah yang melekat bersama pada blok-blok yang hampir berbentuk bujur sangkar atau bersudut yang memiliki tepi yang kurang lebih tajam. Blok yang relatif besar menunjukkan bahwa tanah tahan terhadap penetrasi dan pergerakan air. Struktur ini umumnya ditemukan di horizon B di mana tanah liat telah menumpuk. Struktur prismatik dan kolumnar Yaitu partikel tanah yang telah terbentuk menjadi kolom atau pilar vertikal yang dipisahkan oleh miniatur, tetapi pasti, retakan vertikal. Air bersirkulasi dengan kesulitan lebih besar dan drainase buruk. Struktur ini umumnya ditemukan di horizon B di mana tanah liat telah menumpuk. Struktur pelat Yaitu struktur yang terdiri dari partikel-partikel tanah yang diagregasi dalam lempengan-lempengan tipis atau lembaran-lembaran yang ditumpuk secara horizontal satu sama lain. Pelat sering tumpang tindih, sangat mengganggu sirkulasi air. Struktur ini biasanya ditemukan di tanah hutan, di bagian horizon A, dan di tanah lempung. Itulah bahasan lengkap yang bisa kami selesaikan untuk pembaca, berkaitan dengan jenis lapisan tanah dan strukturnya secara berurutan. Semoga melalui materi ini bisa memberikan bahan bacaan sehingga meningkatkan pengetahuan ya. Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah

Untuklebih jelasnya kita jelaskan satu persatu secara singkat. 1. Bahan Mineral Ukuran Bahan Mineral Tanah o Pasir, dengan ukuran 2mm – 50 mikron o Debu, dengan ukuran 50 mikron – - Lapisan horizon tanah adalah tanah yang lapisannya kurang lebih sejajar dengan lapisan Bumi. Menurut Heri Kiswanto dalam buku Fisika Lingkungan 2022, lapisan horizon tanah terbentuk bersamaan dengan proses pembentukan umum, horizon tanah terbagi menjadi tiga lapisan utama. Namun, sering kali tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Dikutip dari buku Pengantar Bercocok Tanah Agroekologis 2021 oleh Nuni Gofar dkk, lapisan horizon tanah terdiri atas Horizon O Horizon A Horizon E Horizon B Horizon C Horizon D/R. Baca juga Alasan Mengapa Konservasi Tanah Diperlukan Berikut penjelasannyaHorizon O Lazim juga disebut tanah organik. Horizon O dalah lapisan tanah yang bisa dikatakan sering terjamah manusia, karena terletak paling atas dan ditumbuhi tanaman. Horizon ini sangat kaya akan bahan organik. Ciri utama lapisan tanah ini ialah warnanya yang cenderung gelap kehitaman. Horizon A Adalah lapisan horizon tanah yang mengalami pencucian bahan organik serta mineral. Ketebalannya berkisar 20 sampai 35 sentimeter. Nama lain lapisan ini ialah topsoil. Terletak di bawah horizon O, tanah ini memiliki campuran bahan organik juga sedimen. Sehingga warnanya paling gelap dibanding lapisan lainnya. Mengapa? Karena horizon A terdiri dari humus, akar tanaman, unsur hara, juga biota atau makhluk hidup lainnya. Baca juga 4 Penyebab Kerusakan Tanah Teksturtanah merupakan salah satu dari beberapa sifat fisik tanah seperti warna tanah, struktur tanah, kadar air, bulk density, dan lain sebagainya. Tekstur Tanah adalah perbandingan relatif antara fraksi-fraksi debu, liat, dan pasir dalam bentuk persen. yang sangat penting dalam sistem agregasi tanah. Tanah dengan tekstur halus memiliki

Pada proses pembangunan sebuah infrastruktur, tim pekerja biasanya melakukan survei terlebih dulu untuk melihat kondisi tempat yang akan dijadikan lokasi pembangunan. Mereka akan melihat kondisi jalan, sumber air, dan tentunya struktur tanah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat jenis dan tekstur tanah serta permasalahan yang kemungkinan bisa muncul terkait kondisi tanah. Pasalnya, sering kali struktur tanah tidak cukup kuat sehingga rawan terjadi longsor atau ambles. Bahkan untuk pembangunan di daerah dekat perairan, biasanya tanahnya masih dipenuhi air hingga berbentuk rawa-rawa. Lalu, bagaimana Anda dapat menemukan solusi dari masalah yang muncul? Apa saja peralatan yang bisa Anda gunakan untuk mendukung kondisi tanah yang kurang baik saat pembangunan? Simak ulasannya di bawah ini!Apa itu struktur tanah?Terdapat sejumlah ahli yang memberikan pengertian tentang struktur tanah. Hardjowigeno menjelaskan bahwa struktur tanah adalah sifat fisik tanah yang menunjukkan kondisi partikel-partikel tanah. Partikel ini bergabung dengan satu sama lain untuk membentuk agregat dari hasil proses pedogenesis. Sementara itu, Bambang Utoyo mengartikan struktur tanah sebagai susunan gumpal tanah menjadi bentuk-bentuk diambil dari pengertian para ahli di atas, struktur tanah bisa diartikan sebagai susunan gumpalan tanah yang bergabung dan membentuk pola tertentu akibat hasil dari perbuatan alam maupun kegiatan tanah harus diteliti sebelum pembangunan dilakukan untuk melihat kemungkinan masalah yang dapat muncul selama pembangunan, sampai meneliti efek dari infrastruktur terhadap struktur tanah dan lingkungan sekitarnya. Hal ini terjadi mengingat maraknya pembangunan gedung atau infrastruktur di daerah yang memiliki fungsi penting bagi lingkungan, seperti daerah resapan air atau daerah buffer daerah yang mengelilingi objek alam tertentu.Pembangunan di daerah tersebut dapat berdampak banyak bagi lingkungan dan masyarakat yang menghuninya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian secara mendalam untuk mengetahui apakah pembangunan dapat dilakukan di daerah tersebut, serta efek samping yang dapat ditimbulkan dari infrastruktur setelah mengetahui struktur tanahMeneliti struktur tanah memegang peranan tersendiri sebelum melakukan pembangunan. Fungsi pertama adalah Anda dapat mengetahui berbagai jenis kegiatan yang bisa dilakukan di atas tanah tersebut. Misalnya, tanah berkerikil dan memiliki kandungan struktur tanah liat biasanya kurang baik untuk pembangunan properti, sehingga biasanya harus dilakukan penyesuaian dari segi tanah dengan kondisi yang tidak kuat juga tidak mendukung pembangunan properti karena rawan terjadi longsor. Umumnya, struktur tanah seperti ini ditemukan di daerah pegunungan. Kondisinya cenderung sarat dengan air sehingga tidak bisa menahan gaya gravitasi dalam jumlah besar. Hasilnya, cukup satu kali hujan dengan intensitas sedang, maka tanah bisa berisiko longsor dalam waktu singkat. Oleh karena itu, diperlukan pengerukan ulang, lalu ditimbun kembali dengan material tanah yang lebih kuat untuk mendukung pembangunan properti. Namun, struktur tanah seperti ini justru mendukung perairan atau irigasi. Hal ini terjadi karena material sudah mengandung air sehingga dapat mempermudah proses penggalian dan pengaliran. Faktor inilah yang membuat perkebunan sejumlah komoditi dilakukan di atas gunung karena irigasi mudah dan cuaca itu, struktur tanah juga harus diteliti jika Anda berminat membuka lahan untuk pertanian atau perkebunan. Struktur tanah dengan kandungan organisme yang melimpah dan bermanfaat, seperti cacing tanah, cocok dijadikan tempat untuk kegiatan tersebut. Hal itu terjadi karena tanah mendapat penggemburan secara alami dari organisme, sehingga memiliki zat hara dan protein yang sangat bermanfaat bagi tanaman yang akan struktur tanah juga berguna untuk Anda yang sedang meneliti perubahan iklim sebuah wilayah. Sehingga, mereka dapat mencegah terjadinya bencana alam yang dapat mengganggu pemukiman terdekat dan makhluk hidup di tempat yang memengaruhi struktur tanahKondisi dari struktur tanah juga dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Faktor inilah yang membuat suatu tanah memiliki warna hingga tekstur khas. Berikut ini faktor-faktor tersebut1. Komposisi material penyusun tanahSetiap tanah memiliki karakteristik berbeda, tergantung dari material pembentuknya seperti warna, tekstur, kandungan material, hingga strukturnya. Misalnya, tanah yang berasal dari bebatuan berwarna merah akan menghasilkan warna tanah merah. Sedangkan, tanah yang dipenuhi material seperti pasir dan bebatuan akan menghasilkan warna tanah yang lebih Iklim atau cuacaSelain itu, iklim atau cuaca juga dapat memengaruhi struktur tanah. Komponen tersebut memengaruhi kegiatan yang dapat dilakukan oleh makhluk hidup di lingkungan terdekat serta proses pembentukan tanah tanah pada daerah yang sering diguyur hujan akan cenderung lembek dan berlumpur akibat banyaknya kandungan air pada tempat tersebut. Hal ini juga membuat tanah dapat dengan mudah digenangi air dalam intensitas banyak, serta dapat menjadi tempat hidup bagi satwa amfibi hingga itu, struktur tanah yang berada di pegunungan termasuk cocok untuk digunakan sebagai tempat bercocok tanam berkat iklim sejuk dan material yang kaya protein. Oleh karena itu, kita bisa dengan mudah melihat pepohonan yang menjulang tinggi di daerah pegunungan. Sebaliknya, tanah di lingkungan dengan iklim panas akan lebih gersang dan dipenuhi retakan karena kandungan air yang sangat sedikit dan tidak mendukung aktivitas makhluk Kehidupan organismeBanyaknya organisme di dalam tanah juga dapat memengaruhi kondisi dari struktur tanah. Sejumlah mikroorganisme dapat menghasilkan asam dan mengubah komposisi tanah yang memengaruhi proses pembentukan tanah. Hewan mikroba, misalnya, dapat menguraikan bahan organik dan mengembalikan produk dekomposisi, seperti kotoran hewan dan serangga, sehingga menghasilkan tambahan bahan organik yang berguna untuk kesuburan tanah. Sementara itu, struktur tanah juga dapat berubah dari aktivitas hewan yang tinggal di bawah tanah, seperti tikus atau cacing, Mereka umumnya membuat tanah lebih mudah ditembus udara dan air sehingga dapat mengubah bentuk fisik dari Topografi wilayahFaktor yang juga dapat memengaruhi struktur tanah adalah topografi wilayah dari tanah. Bentuk permukaan tanah, mulai dari kemiringan dan posisinya, dapat memengaruhi pembentukan tanah. Misalnya, tanah yang berada di daerah pegunungan atau dataran tinggi memiliki sistem irigasi yang sangat baik. Hal tersebut dapat terjadi karena kondisi tanah dengan sudut miring atau curam dapat membantu perairan lebih jenis struktur tanahKarena faktor dan berbagai jenis proses pembentukannya, struktur tanah pun juga memiliki jenis-jenis yang berbeda. Berikut penjelasan masing-masingnya1. Struktur tanah prismatik PrismaticStruktur tanah prismatik memiliki sumbu horizontal yang pendek dan berbentuk tidak Struktur tanah gumpal membulat dan bersudutStruktur tanah satu ini terdiri dari gumpalan tanah yang membulat. Seperti pada struktur gumpal membulat, tanah dengan struktur ini juga berbentuk menggumpal. Namun, sudut luar tanahnya bersifat lebih Struktur tanah remah crumbTanah dengan struktur ini dapat ditemui di daerah yang memiliki curah hujan rendah, dengan karakteristik yang kering dan gumpalan tanahnya berpori. 4. Struktur tanah tiang ColumnarStruktur tanah ini memiliki sumbu horizontal yang lebih tinggi sehingga terlihat lebih lebar dengan bentuk cenderung Struktur tanah granular butiranStruktur tanah granular dapat terlihat dari bentuk tanahnya yang membulat dengan bagian sisinya tidak berpori. Tanah dengan struktur ini tidak terlalu kering dan memiliki sedikit kandungan air, sehingga masih bisa ditanami Struktur tanah lempeng PlatyStruktur tanah satu ini memiliki sumbu horizontal lebih panjang dan berbentuk gepeng seperti sebuah tekstur tanahSelain struktur, tekstur tanah juga harus diperhatikan oleh tim pekerja saat melakukan survei. Setiap tanah memiliki tekstur berbeda, tergantung dari komposisi bahan pembentuk tanah. Jenis-jenis dari tekstur tanah adalah;1. Tekstur tanah sedangTekstur tanah sedang pada umumnya mengandung kandungan pasir yang sangat banyak. Tekstur pasir di dalam tanah juga berbeda, tergantung dari iklim dan faktor lainnya. Kondisi lingkungan yang semakin kering biasanya akan membuat pasir menjadi lebih Tekstur tanah halusPada tanah dengan tekstur halus, kandungan liat di dalamnya kurang-lebih sebesar 37,5 persen, sehingga tanah memiliki pori-pori yang kecil dan terasa lebih berat serta padat. Namun, pori-pori tanah akan membesar jika ditambahkan kandungan pasir yang cukup banyak ke dalam Tekstur tanah kasar dan berpasirTekstur tanah kasar dan berpasir dapat ditemukan jika tanah tersebut memiliki unsur pasir hingga 70 persen. Tanah dengan kandungan pasir tinggi dapat ditemukan di daerah yang jarang diguyur hujan, seperti daerah sini, dapat diketahui bahwa permasalahan tanah bisa muncul ketika Anda melakukan survei. Jika hal ini terjadi, bukan berarti suatu tanah tidak bisa dibuat untuk mendirikan bangunan sama sekali. Namun, dibutuhkan penanganan khusus untuk solusinya, yakni mengartikan geosintetik sebagai bahan tiruan yang berhubungan dengan alam dan bebatuan. Berasal dari kata geo yang artinya tanah dan sintetik sebagai tiruan, geosintetik merupakan bahan buatan yang sifatnya mirip dengan bahan alami di tanah. Penggunaan geosintetik biasanya terkait dengan pembangunan dan penyokong infrastruktur agar lebih kokoh sekalipun dibangun di daerah dengan struktur tanah kurang memadai. Geosintetik sendiri merupakan temuan modern dalam dunia infrastruktur. Penggunaannya sangat bermanfaat untuk mengurangi beban pekerja saat proyek berlangsung sebagai solusi dari masalah yang dapat muncul selama juga banyak digunakan pada pembangunan infrastruktur karena relatif seragam dari situs satu dan lainnya, berbeda dari bahan alami yang memiliki variasi berbeda. Selain itu, geosintetik pun cenderung ringan sehingga cukup mudah diangkut dan dipasang, cocok untuk dibawa ke daerah pembangunan yang harus menempuh medan sulit. Selain itu, pemakaian bahan sintetik ini juga ternyata lebih ramah lingkungan karena mengurangi dampak dari galian, sehingga bekas proyek dapat kembali ditimbun dan permukaan tanah akan rata seperti semula. Penggunaan geosintetik pada infrastruktur dilakukan pertama kali pada tahun 1959, yakni geotekstil woven untuk sistem perairan di Florida. Setelah itu, Prancis juga menggunakan geotekstil non-woven untuk pembangunan bendungan DAM pada tahun geosintetikGeosintetik sendiri memiliki sejumlah fungsi yang berguna bagi pembangunan agar dapat berjalan sesuai target. Fungsi tersebut adalah;1. SeparasiGeosintetik berperan sebagai pemisah antara dua jenis lapisan tanah berbeda. Sehingga, kedua jenis tanah tersebut tidak akan tercampur dan menghambat pembangunan. Aplikasi penggunaannya dapat dilihat di jalan raya, rel kereta api, hingga reklamasi pantai. Biasanya, pekerja akan memproses suatu struktur tanah secara bertahap, seperti dari bagian bawahnya terlebih dahulu. Setelah itu, mereka akan menutup tanah yang sudah diproses tersebut dan mulai mengerjakan lapisan tanah di bagian atasnya tanpa harus merusak bagian bawah StabilisasiGeosintetik juga dapat menstabilkan beban pada permukaan tanah. Penggunaan fungsi ini biasanya diterapkan untuk pembangunan yang dilakukan pada tanah dengan struktur lembek atau lunak, seperti pembangunan jalan tol dan rel kereta api yang menembus daerah PerkuatanFungsi geosintetik berikutnya adalah sebagai penopang infrastruktur yang dibangun di tengah daerah dengan kemiringan tinggi, seperti gunung atau di dekat lereng yang curam. Sedikit kesalahan dalam proyek dapat menyebabkan ketidakstabilan tanah dan longsor. Oleh karena itu, geosintetik dapat memperkuat tanah sehingga tidak mudah roboh. Aplikasi dari fungsi ini dapat dilihat saat pembangunan jalan atau terowongan yang menembus sebuah gunung atau FiltrasiFungsi filtrasi melibatkan geosintetik sebagai pencegah masuknya partikel berbahaya ke dalam saluran air. Dengan begitu, air dapat mengalir lancar dan kotoran atau partikel yang tidak diinginkan dapat disaring seperti penyaluran pipa DrainaseGeosintetik juga berperan dalam mengalirkan air dari tanah secara vertikal maupun horizontal. Pada drainase vertikal, drainase berfungsi mengalirkan air di lapisan tanah dasar ke permukaan untuk menciptakan efek konsolidasi. Sedangkan, drainase horizontal terlibat pada fungsi geosintetik untuk mengalirkan air di permukaan tanah ke saluran pembuangan akhir. Hal ini bisa dilihat dari lapangan bola yang dapat kering dengan cepat setelah diguyur hujan dalam waktu lama. 6. Lapis kedapGeosintetik juga berperan penting dalam mencegah mengalirnya cairan serta limbah tertentu pada suatu tempat. Dengan begitu, tanah tidak akan mengalami kontaminasi dari hasil cairan tersebut. Hal itu terjadi karena senyawa tertentu dapat mengurangi kandungan unsur hara di dalam tanah sehingga menyebabkan kematian sejumlah mikroorganisme pendukung kesuburan bisa terlihat pada pembangunan kolam limbah, danau buatan, hingga pembuangan sampah. Geosintetik berperan untuk mencegah sampah memasuki daerah yang tidak PembungkusGeosintetik juga dapat digunakan sebagai pembungkus pasir atau mortar dan membentuk bantalan. Dengan begitu, Anda dapat membawa material untuk mendukung pembangunan di daerah berlokasi jauh dengan sumber daya atau material yang Penahan erosiBeberapa sifat tanah memiliki partikel yang mudah dibawa air, apalagi di daerah sarat air seperti pegunungan yang rawan erosi. Oleh karena itu, geosintetik dapat berperan sebagai penahan terjadinya erosi tersebut, sehingga pembangunan masih dapat dilanjutkan tanpa harus memakan GeosintetikSebagai solusi permasalahan tanah, geosintetik terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini jenis-jenisnya yang umum digunakan dalam berbagai pengerjaan konstruksi tanah1. GeotekstilGeotekstil merupakan jenis geosintetik yang sering digunakan untuk sejumlah proyek infrastruktur. Material geosintetik sendiri terdiri dari dua jenis utama, yakni woven dan non-woven. Geotekstil non-woven merupakan struktur yang terbuat dari jaring dan membentuk serat tiga dimensi yang ini sangat berguna untuk menstabilkan jalan dan lereng, pengendalian erosi, serta mendukung drainase bawah tanah. Karena itulah, geotekstil non-woven sering digunakan untuk pembangunan jalan atau rel kereta api yang menembus dataran tinggi atau reklamasi pantai. Hal ini dilakukan karena kemampuannya dalam menahan beban itu, geotekstil woven adalah jenis geosintetik yang juga terbuat dari serat kompleks, namun ditenun sehingga lebih teratur. Jenis geosintetik ini sering digunakan untuk pembuatan jalan agar tanah yang berada di bawah jalanan atau trotoar menjadi stabil. Material ini sering digunakan untuk pembangunan jalan yang menembus hutan atau untuk membuka lahan kosong. Hal ini dilakukan karena struktur tanah pada medan seperti ini cenderung tidak stabil dan GeonetGeonet merupakan material geosintetik yang juga berbentuk serat, lalu dianyam dengan jarak yang lebih renggang jika dibandingkan dengan geotekstil woven. Jenis geosintetik satu ini sering digunakan untuk drainase pranalar, yakni drainase yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air berlebih di daerah GeocellGeocell menjadi jenis geosintetik yang sering digunakan dalam banyak proyek konstruksi. Jenis geosintetik ini berperan sebagai pendukung pondasi bangunan agar tanah tempat membangun pondasi jadi lebih kuat dan tidak gampang ambles. Umumnya, geocell digunakan pada pembangunan infrastruktur di lereng bukit yang curam atau daerah memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu smooth dan textured. Dalam proyek konstruksi, tentu keduanya memiliki kegunaan atau manfaat yang berbeda. Tipe smooth berbentuk seperti seng polos yang elastis. Tipe ini sering digunakan pada konstruksi jembatan atau jalan tol untuk menopang kendaraan yang itu, tipe textured juga berbentuk seperti seng, tapi dengan permukaan yang memiliki lubang udara seperti sarang lebah. Material ini biasa digunakan untuk memperkuat pondasi di daerah dengan struktur tanah tidak GeomatsGeomats merupakan jenis geosintetik yang banyak digunakan dalam proyek konstruksi di daerah konstruksi dengan kemiringan tinggi. Material ini berbentuk seperti karpet yang terbuat dari kawat dan bersifat kaku. Fungsi utama dari geomats adalah memperkuat tanah agar tidak gampang longsor, terutama jika terdapat bangunan di atas tanah Geosynthetics Clay Liner GCLJenis geosintetik ini merupakan material yang diproduksi khusus untuk kebutuhan proyek konstruksi yang berhubungan dengan infrastruktur. GCL digunakan untuk memperkuat pondasi bangunan agar lebih kokoh dan tahan GeomembranGeomembran merupakan salah satu jenis geosintetik yang banyak digunakan di Indonesia. Material ini bersifat kedap air sehingga sering digunakan untuk membangun tempat pembuangan limbah atau tempat sampah. Tujuannya agar cairan ataupun material yang berbahaya untuk lingkungan tidak mudah merembes struktur tanah sangat penting dilakukan, sehingga pekerja dapat memikirkan teknik pemasangan pondasi yang sesuai dengan kondisi tanah. Dari pengecekan pula, Anda bisa tahu teknik yang harus dilakukan guna mengamankan kekuatan tanah agar tidak mudah ambles maupun goyah saat menopang bangunan. Solusinya adalah menggunakan material geosintetik berkualitas tinggi, seperti yang disediakan penyedia material kebutuhan aneka proyek konstruksi, Geosinindo dapat membantu Anda mendapatkan bahan geosintetik terbaik seperti geotekstil woven maupun non-woven. Setiap produk dipastikan telah lolos uji standar demi memberikan material berkualitas terbaik untuk Anda. Segera hubungi Geosinindo melalui WhatsApp untuk konsultasi dan pemesanan material. Pastikan juga follow Instagram Geosinindo untuk melihat produk-produk yang ditawarkan.

Dalampembahasan kali ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai struktur tersebut, yang juga disebut sebagai profil tanah. Profil tanah dipengaruhi oleh beberapa

Belajar Struktur Tanah ,Warna, Konsistensi dan Teksturnya – Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran warna yang dipantulkan permukaan tanah. Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah koloid anorganik dan koloid organik yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga sangat mempengaruhi warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang terdapat pada buku “Munsell Soil Color Chart”, warna dinyatakan dalam tiga satuan/kriteria, yaitu kilapan hue, nilai value dan kroma chrome, menurut nama yang tercantum dalam lajur buku tersebut, kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya, nilai berhubungan erat dengan kebersihan suatu warna dari pengaruh warna lain dan kroma yang kadang-kadang disebut juga dengan kejernihan yaitu kemurnian relatif dari spektrum TanahTanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam tanah. Di daerah berdrainase buruk, yaitu di daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam kondisi reduksi Fe2+.Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi Fe3+ misalnya dalam senyawa Fe2O3 hematit yang berwarna merah, atau Fe2O3. 3 H2O limonit yang berwarna kuning cokelat. Sedangkan pada tanah yang kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering, maka selain berwarna abu- abu daerah yang tereduksi didapat pula becak-becak karatan merah atau kuning, yaitu di tempat-tempat dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi ditempat tersebut. Keberadaan jenis mineral dapat menyebabkan warna lebih merupakan salah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk pendeskripsian karakter tanah, karena tidak mempunyai efek langsung terhadap tetanaman tetapi secara tidak langsung berpengaruh lewat dampaknya terhadap temperatur dan kelembaban tanah. Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tidak murni, tetapi campuran kelabu, coklat dan bercakrust, kerapkali 2-3 warna terjadi dalam bentuk spot-spot, disebut tanah yang berkaitan dengan warna tanah kandungan bahan organik, kondisi drainase dan serasi. Warna tanah digunakan dalam menentukan klasifikasi tanah dan mencirikan perbedaan horizon-horizon tanah, atas dasar warnanya yang muncul sebagai akibat gaya-gaya aktif dalam proses pembentukan tanah. Warna tanah juga sangat dipengaruhi oleh kadar lengas di dalamnya. Tanah yang kering, warnanya lebih muda dibandingkan dengan tanah yang basah, hal ini karena bahan koloid yang kehilangan dilapangan pada umumnya didasarkan atas tipe struktur, klas struktur dan derajat struktur. Ada macam-macam tipe tanah dan pembagian menjadi bermacam-macam klas pula. Disini akan dibagi menjadi 7 tipe tanah yaitu tipe lempeng platy, tipe tiang, tipe gumpal blocky, tipe remah crumb, tipe granulair, tipe butir tunggal dan tipe pejal masif. Dengan pembagian klas yaitu dengan fase sangat halus, halus, sedang, kasar dan sangat kasar. Untuk semua tipe tanah dengan ukuran kelas berbeda-beda untuk masing-masing tegas dan tidaknya agregat tanah dibedakan atas tanah tidak beragregat dengan struktur pejal atau berbutir tunggal, tanah lemah weak yaitu tanah yang jika tersinggung mudah pecah menjadi pecahan-pecahan yang masih dapat terbagi lagi menjadi sangat lemah dan agak lemah, tanah sedang/cukup yaitu tanah berbentuk agregat yang jelas yang masih dapat dipecahkan, tanah kuat strong yaitu tanah yang telah membentuk agregat yang tahan lama dan jika dipecah terasa ada tahanan serta dibedakan lagi atas sangat kuat dan TanahStruktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain. Ikatan tanah berbentuk sebagai agregat tanah. Apabila syarat agregat tanah terpenuhi maka dengan sendirinya tanpa sebab dari luar disebut ped, sedangkan ikatan yang merupakan gumpalan tanah yang sudah terbentuk akibat penggarapan tanah disebut clod. Untuk mendapatkan struktur tanah yang baik dan valid harus dengan melakukan kegiatan di lapangan, sedang laboratorium relatif sukar terutama dalam mempertahankan keasliannya dari bentuk TanahKonsistensi tanah adalah istilah yang berkaitan sangat erat dengan kandingan air yang menunjukkan manifestasi gaya-gaya fisika yakni kohesi dan adhesi yang berada didalam tanah pada kandungan air yang berbeda-beda. Setiap materi tanah mempunyai konsistensi yang baik bila massa tanah itu besar atau kecil sedikit, dalam keadaan ilmiahataupun sangat terganggu, terbentuk agregat atau tanpa struktur maupun dalam keadaanlembab atau kering. Sekalipun konsistensi tanah dan struktur berhubungan erat satu samalain, struktur tanah menyangkut bentuk ukuran dan pendefinisian agregat alamiah yangmerupakan hasil dari keragaman gaya tarikan di dalam massa tanah. Sebaliknyakonsistensi meliputi corak dan kekuatan dari gaya-gaya juga Mengenal tanah dan pupuk buatan12 Kelas Tekstur TanahTekstur tanah adalah perbandingan relatif dalam persen % antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur erat hubungannya dengan plastisitas, permeabilitas, keras dan kemudahan, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geografis 12 kelas tekstur tanah menurut USDA antara lain1. PasirApabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan Pasir BerlempungApabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali Lempung BerpasirApabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah LempungApabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan Lempung BerdebuApabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan DebuApabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan Lempung BerliatApabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah Lempung Liat BerpasirApabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah Lempung Liat BerdebuApabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan Liat BerpasirApabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat Liat BerdebuApabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat LiatApabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat juga Tips memilih tanah untuk pot / polybagStruktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir- butir kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan ketahanan yang berbeda-beda. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain disebut lepas, misalnya tanah pasir atau saling melekat menjadi satu satuan yang padu kompak dan disebut massive atau pejal. Tanah dengan struktur baik granuler, remah mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan tanah menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer pasir, debu, dan liat sampai pada partikel-partikel sekunder atau ped disebut juga suatu horizon yang berbeda satu profil tanah merupakan satu ciri penting tanah, seperti warna tekstur atau komposisi kimia.Foth, 1988.Ada 3 macam tekstur utama tanah, yaitu tekstur pasir sand yaitu tanah mengandung pasir, presentasinya > 70%,lempung loam yaitu bila tidak ada kandungan pasir dan liat, danliat clay yaitu kandungan liat > 35%.Faktor yang mengontrol pembentukan dan perkembangan tanah, yaitu1. Bahan Induk parent material = p,Tanah terbentuk dari bahan batuan yang mengalami fragmentasi dan proses pelapukan fragmented rock material. Fragmented rock material dapat tetap di atas bedrock asal sebagai bahan yang relatif tidak padu uncosolidated material atau in situ, tapi kebanyakan telah tererosi dan ditransportasikan baik oleh air, angin, es atau gravitasi ke lain tempat membentuk deposit debris mantles. Bahan-bahan deposit tak padu inilah bukan solid bedrock yang umumnya disebut sebagai bahan induk tanah soil parent materials. Tanah bersama dengan debris atau bedrock yang terlapuk di bawahnya disebut sebagai regolithBahan yang merupakan asal tanah disebut sebagai BAHAN INDUK. Sedikit tanah yang berkembang secara langsung dari batuan di bawahnya. Kebanyakan tanah berkembang dari bahan-bahan dari tempat lain. Bahan-bahan di bagian bawah tanah biasanOleh karena batuan tersusun atas mineral-mineral yang beragam serta berbeda ketahanannya terhadap pelapukan, maka mineralogi bahan induk sangat berpengaruh atas laju perkembangan tanah, tipe produk pelapukan, komposisi mineral dari tanah, dan kesuburan kimia tanah. Konsolidasi dan ukuran partikel bahan induk juga berpengaruh atas permeabilitas Iklim climate = clTanah bervariasi bergantung dari iklim. Suhu dan kelembaban menyebabkan perbedaan dalam pelapukan weathering dan pelindian leaching. Sedangkan angin mendistribusikan pasir dan partikel lainnya terutama di daerah iklim arid. Jumlah, intensitas, waktu dan macam dari presipitasi mempengaruhi pembentukan tanah. Perubahan suhu musiman dan harian mempengaruhi kelembeban, aktifitas biologi, laju reaksi kimia dan tipe yang sangat berpengaruh atas pembentukan tanah. Iklim berpengaruh langsung terhadap pembentukan tanah melalui suhu dan curah hujan, dan secara tidak langsung melalui pengaruhnya atas vegetasi organisme dan berinteraksi dengan bentuk lahan relief dalam mempengaruhi hubungan air dan langsung suhu dan curah hujanAir merupakan komponen yang sangat penting dalam semua proses pelapukan kimia dan fisika. Input curah hujan ke dalam tanah mempunyai pengaruh yang besar atas perkembangan tanah melalui pelapukan dan pelindian dari produk pelapukan. Laju pelapukan juga secara kuat bergantung kepada suhu. Setiap kenaikan 10oC, laju reaksi kimia dalam pelapukan akan meningkat 2 atau 3 tidak langsungBiasanya dijumpai hubungan yang kuat antara iklim dan kandungan humus tanah, oleh karena pengaruh dari iklim atas produksi biomas dan laju dekomposisi seresah tanaman dan bahan organik tanah lainnya. Curah hujan akan mempengaruhi produktifitas vegetasi. Suhu berpengaruh atas laju dekomposisi bahan organik, sehingga sehingga kandungan humus yang tinggi biasanya ditemukan pada daerah iklim lembab dan sejuk. Iklim panas, baik kering maupun lembab cenderung menyebabkan kandungan humus yang rendah3. Organisme organisms = o,Organisme mempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan tanah dengan berbagai macam cara. Penyebaran flora dan fauna tergantung sebagian besar kepada iklim, topografi, dan pengaruh bahan induk pengaruh organisme sulit dipisahkan dari pengaruh pengaruh vegetasi tampak dalam perbedaan bahan organik antara hutan dan padang rumput. Pada hutan, input BO terbanyak pada permukaan tanah mor humus, sedang pada rumput, penambahan BO juga terjadi pada tanah bawah dan tercampur dengan bahan mineral tanah mull humus oleh aktifitas fauna Relief relief = rAda 3 jalur utama pengaruh relief atas pembentukan tanahpengaruh kelerengan atas jeluk tanahmodifikasi pengaruh iklimmempengaruhi hubungan kelembaban5. Waktu time = tPelapukan dan proses pembentukan tanah pedogenesa terjadi dalam waktu yang lama. Tahap awal terjadi pencampuran bahan organik dan perubahan kimia dan mineralogi pada bahan induk, selanjutnya perubahan kimia, mineralogi dan fisika tanah, sehingga membentuk horison yang jelas, hingga dapat mencapai keadaan steady state, yaitu keadaan tanah yang tidak berubah dalam waktu yang tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar, yang merupakan indicator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik adhesi dan kohesi yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan yang mempengaruhi konsistensi tanah ;kadar air tanahBahan – bahan penyemen agregattanahBahan dan ukuran agregat tanahTingkat agregasiFaktor-faktor penentu struktur tanahtekstur, macam lempung, dan kadar bahan organikBaca juga Unsur hara makro dan mikroDemikian artikel tentang Belajar Struktur Tanah ,Warna, Konsistensi dan Teksturnya, semoga bermanfaatBacaan lebih lanjut Kohnke, H. 1968. Soil Physic. Bombay Tata Mc Graw- Hill Publishing. Company Ltd.

StrukturTanah: Jenis dan Fungsinya. Petani merawat tanaman kentang mereka yang berada di lereng-lerang bukit di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (20/12/2011). Intensifnya pengolahan kebun kentang di kawasan tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah dengan tingkat erosi tanah yang tinggi serta
Pengertian Profil Tanah - Untuk keperluan tertentu misalnya genesa tanah, analisis tanah, biologi maupun fisika tanah, dan keperluan lainnya sangat diperlukan gambaran yang lebih jelas tentang tanah umumnya, hal ini dapat diatasi dengan pembuatan profil tanah. Profil Tanah Profil Tanah Profil tanah merupakan sebuah irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan menggali merupakan lapisan atau zona pada tanah yang terbentuk karena adanya variasi komposisi, tekstur, dan struktur tanah. Profil tanah pada dasarnyadapat dibagi menjadi 4 macam horizon. Mulai dari yang teratas ke bagian terdalam. Mulai dari zona O,A,B, dan C. Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah. Horison-horison tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas sampai dibawah dengan huruf O, A, B, C dan R. Horison O adalah profil tanah bagian atas yang terdiri dari seresah tanah atau bahan organik tanah yang masih segar, lapisan ini merupakan guguran dari daun-daun dan ranting pohon yang menutupi lapisan atas tanah. Bagian horison O merupakan horison "Organik" yang terdiri dari beberapa lapisan L = litter, F = Fermentation, dan H = Humus. Horison A merupakan hasil pelapukan dari horison O, disini terjadi pelarutan unsur-unsur hara dan senyawa lain yang dibawa air infiltrasi ke lapisan dibawahnya. Terjadi proses leaching yaitu proses pencucian unsur hara oleh air. Horison B merupakan horison yang miskin bahan organik. Kegiatan mikrobia hampir tidak ada, lebih padat dan warnannya lebih merah. Sebagai horison akumulasi unsur-unsur hara dan senyawa-senyawa horison pencucian yang tercuci. Horison C adalah horison yang terdiri dari bahan induk tanah, merupakan batuan yang sebagian sudah mengalami pelapukan. Pengertian dari beberapa istilah penamaan horison dalam profil tanah adalah sebagai berikut Horison O adalah horison tanah yang tersusun dari serasah atau sisa-sisa tanaman Oi dan bahan organik tanah BOT hasil dekomposisi serasah Oa, Horison A adalah horison yang tersusun dari bahan mineral berkandungan bahan organik tinggi sehingga berwarna agak gelap. Lapisan Eluviasi atau Horison Eluviasi adalah horison yang telah mengalami proses eluviasi pencucian sangat intensif sehingga kadar bahan organik tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi kadar pasir dan debu kuarsa seskuoksida serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna agak terang. Horison B adalah horison illuvial atau horison pengendapan sehingga terjadi akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci dari horison diatasnya. Horison C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa dengan batuan induk R atau belum terjadi perubahan. Batuan induk tanah R merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih berupa batuan. Lapisan tanah atas top soil terdiri dari 1 horison O, dan 2 horison A. Lapisan tanah bawah sub soil terdiri dari 1 horison E, dan 2 horison B. Solum tanah meliputi 1 lapisan tanah atas, dan 2 lapisan tanah bawah.
Tanahdengan berbagai perbandingan pasir, debu dan liat dikelompokkan atas berbagai kelas tekstur seperti digambarkan pada segitiga tekstur (Gambar 1). Cara penggunaan segitiga tekstur adalah sebagai berikut: Gambar 1. Segitiga tekstur tanah. Misalkan suatu tanah mengandung 50% pasir, 20% debu, dan 30% liat. Dari segitiga tekstur dapat dilihat
Lho, emangnya ada ya ciri-ciri tanah? Hmm …. Kira-kira apa aja ya ciri-cirinya? Cari tahu jawabannya di sini, yuk! “Roy, barusan gue ketemu Zahra di halte.” “Oh iya? Udah lama banget gue nggak ketemu Zahra, terakhir SD kali ya. Sekarang udah kayak gimana dia?” “Cantik banget, Bro. Dia masih dengan rambut keritingnya yang khas, tapi panjang dan warna cokelat gitu. Tadi pas ketemu gue, dia lagi pake jaket warna oranye.” Zahra sedang pakai jaket warna oranye. dok. Pixabay/Jonas Svidras Ketika elo ditanya tentang gambaran sesuatu atau seseorang, maka elo akan menjelaskan ciri-cirinya seperti penggalan cerita di atas. Iya, nggak? Ternyata, tanah juga punya ciri-ciri lho, guys. Hmm …. Kira-kira ciri-ciri tanah itu seperti apa ya? Bukannya tanah cuma itu-itu aja ya, warna cokelat, bentuknya juga sama semua seperti itu. Nggak gitu, guys. Coba deh, perhatikan tanah di sekitar rumah elo. Terus coba elo jalan-jalan dan lihat tanahnya. Pasti ada tanah yang warnanya berbeda dari yang ada di rumah elo. Selain warnanya, ternyata teksturnya juga beda. Baca juga Profil Tanah dan Lapisan Horizonnya – Materi Geografi Kelas 10 Karakteristik TanahBagaimana Ciri-Ciri Tanah yang Subur?Contoh Soal Ciri-Ciri Tanah dan Pembahasannya Karakteristik Tanah Gimana sih, karakteristik tanah? Kita perlu tahu dulu mengenai parameter yang bisa digunakan untuk melihat kualitas tanah. Kita bisa membagi parameter tersebut menjadi beberapa jenis, yaitu fisik, kimia, dan biologi. Karakteristik tanah. Arsip Zenius 1. Sifat Fisik Sifat ini berkaitan dengan sesuatu yang bisa dilihat dan dirasakan. Misalnya warna, tekstur, dan struktur tanah. Kita bahas satu per satu, yuk! Warna Tanah Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah, seperti mineral, bahan organik, air, dan udara. Jadi, setiap tanah punya jumlah komponen yang berbeda-beda. Nih, elo bisa perhatikan macam-macam tanah di bawah ini. Warna-warna tanah. Arsip Zenius Ada macam-macam warna tanah, seperti hitam, abu-abu, putih, merah, dan cokelat. Faktor yang mempengaruhi warna tanah, yaitu bahan organik dan kadar mineral. Kalau bahan organiknya banyak, maka akan menghasilkan warna hitam. Kalau kandungan mineral berupa besi Fe banyak, maka akan menghasilkan warna abu reduksi dan merah oksidasi. Untuk melihat perbedaan warna-warna tanah beserta penjelasannya, elo bisa nonton video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini. Tekstur Tanah dan Strukturnya Apa yang dimaksud dengan tekstur dan struktur tanah? Pengertian tekstur tanah yaitu perbandingan relatif antara fraksi pasir, debu, dan liat. Coba deh elo bandingkan tanah yang ada di sawah dan di pantai. Pasti elo akan merasakan kalau tekstur tanah di sawah lebih lengket dan halus, sedangkan pasir pantai lebih buyar dan kasar. Bisa dibilang, tekstur tanah menunjukkan halus atau kasarnya suatu tanah. Kita klasifikasikan tekstur tanah ke dalam tiga fraksi, yaitu pasir, debu, dan liat. Ciri-ciri tanah pasir yaitu kasar, berbulir, nggak lengket, dan porositas tinggi. Debu memiliki ciri-ciri nggak kasar, berbulir, agak lengket, dan porositas sedang. Sedangkan, tanah liat memiliki ciri-ciri halus, lengket, dan porositas rendah. Berikut ini merupakan macam macam tekstur tanah. Tekstur tanah pasir, debu, dan liat. dok. Wikimedia Commons Oh iya, faktor yang mempengaruhi tekstur tanah, antara lain air, waktu, bahan induk atau batuan, organisme, dan topografi. 2. Sifat Kimia Sifat yang satu ini nggak bisa kita lihat secara kasat mata, karena sifat ini berkaitan dengan komposisi kimia pada tanah. Contohnya pH tanah tingkat keasaman dan kandungan susunan kimia tanah. Jadi, kita harus tahu dulu nih mengenai komposisi tanah itu sendiri. Misalnya berapa kandungan bahan organiknya, berapa nitrogen, forsfor, kalsium, dan berbagai komposisi kimia lainnya yang terkandung dalam tanah. Elo bisa lihat pada tabel berikut ini. Tabel susunan kimia tanah. Arsip Zenius 3. Sifat Biologi Ngomongin tentang biologi, pasti nggak jauh dari organisme hidup. Yap, sifat yang satu ini berkaitan dengan organisme yang ada di dalam tanah, misalnya hewan dan tumbuhan yang ukurannya mikro hingga makro. Peran organisme hidup bagi tanah yaitu sebagai pembentukan dan perkembangan tanah. Jadi, adanya organisme tanah itu bisa membantu proses dekomposisi tanah mikroorganisme, seperti protozoa dan fungi, sekaligus pelubang tanah makroorganisme, seperti cacing dan akar tanaman. Baca juga Metode Konservasi Tanah dan Contohnya – Materi Geografi Kelas 10 Bagaimana Ciri-Ciri Tanah yang Subur? Kesuburan tanah berkaitan erat dengan kandungan bahan organik di dalamnya. Semakin banyak bahan organik, maka warna tanah akan semakin gelap, seperti cokelat gelap hingga kehitaman. Ciri-ciri tanah subur. Arsip Zenius Nah, bahan organik tersebut kalau udah melalui proses dekomposisi, maka tanahnya akan sangat subur. Istilah dari tanah tersebut adalah tanah humus. Pasti elo udah nggak asing kan dengan istilah tanah humus? Biasanya, tanah seperti ini ada di hutan-hutan yang memiliki banyak vegetasi. Baca juga Pengolahan Limbah Organik dan Anorganik – Materi Biologi Kelas 10 Contoh Soal Ciri-Ciri Tanah dan Pembahasannya Wah, ternyata tanah punya ciri-ciri juga ya, guys. Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi di atas, gue ada contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Contoh Soal Zahra sedang berkunjung ke suatu daerah. Ketika berjalan-jalan sambil mengamati tanah di sekitarnya, Zahra heran kok warna tanahnya merah. Zahra tahu kalau warna tanah dipengaruhi oleh komponen penyusun tanah. Kira-kira komponen apakah yang menyebabkan warna tanah menjadi merah? Jawab Besi Fe yang teroksidasi. Pembahasan Warna tanah merupakan gabungan dari berbagai komponen penyusunnya, yaitu bahan organik, air, udara, dan yang paling banyak pengaruhnya bagi warna adalah mineral. Nah, ketika ada warna tanah yang merah, maka komponen penyusun tanah tersebut adalah besi yang teroksidasi. ***** Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang ciri-ciri tanah? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya! Baca juga Pengertian dan Jenis-Jenis Akuifer – Materi Geografi Kelas 10
2 Tanah Bertekstur Sedang. Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung adalah jenis tanah yang terdiri dari lempung, debu, dan pasir. Tanah ini terdiri dari tiga jenis,
– Tanah merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman. Tanah yang subur dan kaya nutrisi akan membuat tanaman tumbuh dengan mudah. Tanaman menyerap hampir seluruh air serta mineral yang dibutuhkan dari tanah. Dalam tanah, banyak organisme hidup yang berinteraksi satu sama lain dengan penjelasan tekstur tanah beserta komponen penyusunnya Tekstur tanah Menurut Reece, dkk Campbell Biology 2008, tekstur tanah tergantung pada ukuran partikelnya. Partikel tanah memiliki diameter berkisar 0,02 sampai 2 milimeter untuk pasir kasar, hingga kurang dari 0,002 milimeter untuk partikel lempung yang mineral yang hadir karena pelapukan akan tercampur dengan organisme hidup, humus, sisa organisme mati, dan bahan organik lain pembentuk lapisan tanah. Baca juga Pengolahan Tanah untuk Lahan Pertanian Berkelanjutan Lapisan tanah yang paling subur dan mendukung pertumbuhan tanaman adalah lempung. Terdiri dari campuran pasir, lumpur, hingga tanah liat dengan jumlah yang sama. Tanah lempung memiliki partikel lumpur dan tanah liat yang cukup kecil, sehingga cukup untuk adhesi dan retensi mineral serta air. Sementara tanah liat cenderung menahan terlalu banyak air. Ketika air tidak mengalir dengan baik, udara digantikan oleh air, sehingga akar akan mati karena kekurangan oksigen. Biasanya lapisan tanah paling subur memiliki pori-pori yang mengandung setengah air dan setengah udara. Sehingga memberi keseimbangan yang baik untuk aerasi, drainase, dan kapasitas penyimpanan air.
ycxta1H.
  • qv0q8i5xn5.pages.dev/156
  • qv0q8i5xn5.pages.dev/445
  • qv0q8i5xn5.pages.dev/59
  • qv0q8i5xn5.pages.dev/123
  • qv0q8i5xn5.pages.dev/31
  • qv0q8i5xn5.pages.dev/54
  • qv0q8i5xn5.pages.dev/123
  • qv0q8i5xn5.pages.dev/199
  • profil tekstur dan struktur tanah