Diantaranya: 1. Zat aditif dalam makanan cepat saji digunakan untuk pengawet dapat memicu terjadinya mutasi sel dan penyebab kanker 2. Adanya zat pewarna menimbulkan alergi dan kanker hati. 3. Adanya zat perasa seperti msg dapat menimbulkan kerusakan otak. 4. Zat pemanis akan memyebabkan kanker kantong kemih dan tumor otak. 5.
Sebagian besar fast food terbuat dari produk beku, misalnya daging burger dan kentang goreng yang akan dipanaskan atau digoreng kembali sebelum disajikan. Proses penyimpanan dan pemasakan ini membuat makanan siap saji tinggi kandungan bahan-bahan seperti berikut ini. 1. Gula Saus, salad dressing, hingga minuman ringan dalam makanan cepat saji tinggi kandungan gula yang sangat mudah diserap oleh tubuh Anda. Makan terlalu banyak gula bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. 2. Garam Garam atau natrium digunakan untuk menambahkan rasa makanan. Hal ini juga bermanfaat sebagai zat pengawet untuk memperpanjang umur simpan fast food. Makanan cepat saji yang tinggi garam terkait dengan risiko tekanan darah tinggi hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal. 3. Lemak Proses penggorengan fast food meningkatkan lemak trans yang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat atau LDL low-density lipoprotein dalam aliran darah. Kondisi ini akan memicu kolesterol tinggi sehingga Anda makin berisiko mengalami penyakit kardiovaskular atau stroke. Selain gula, garam, dan lemak, fast food juga mengandung sejumlah zat aditif lain, termasuk pengawet dan pewarna makanan. Dampak buruk konsumsi fast food secara berlebihan Makan makanan siap saji sesekali memang tidak ada salahnya, tetapi sebagian orang kadang mengonsumsinya terlalu sering atau dalam porsi berlebihan. Kandungan fast food yang tinggi gula, garam, dan lemak telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui sejumlah dampak buruk dari konsumsi fast food seperti berikut ini. 1. Meningkatkan risiko penyakit kronis Makanan cepat saji tinggi akan kandungan gula, garam, dan lemak yang dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah pada tubuh Anda. Hal ini tentu akan menyebabkan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, hingga stroke. Studi dalam jurnal Circulation 2012 mencatat kebiasaan makan 2–3 kali fast food per minggu meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner dan diabetes tipe 2. 2. Menimbulkan masalah pernapasan Makan fast food secara berlebihan akan memperbanyak asupan kalori harian. Hal ini tentu dapat menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan. Obesitas juga bisa menimbulkan gangguan pernapasan, termasuk asma dan sesak napas. Masalah pernapasan ini dapat terjadi karena penambahan berat badan akan memberikan tekanan ekstra pada jantung dan paru-paru. Akibatnya, Anda lebih berisiko mengalami kesulitan bernapas, terutama saat berjalan kaki, menaiki tangga, atau berolahraga. 3. Membuat gigi dan tulang keropos Gula dalam makanan siap saji bisa meningkatkan keasaman mulut. Kemudian, asam ini dapat merusak lapisan enamel gigi sehingga lebih mudah berlubang. Obesitas juga dapat memengaruhi kepadatan tulang. Tulang akan semakin keropos dan rapuh karena tidak mampu menopang berat badan Anda. Akibatnya, orang dengan obesitas juga lebih rentan jatuh dan berisiko mengalami patah tulang. 4. Menyebabkan gangguan kesuburan Di samping gula, garam, dan lemak, bahan tambahan lain dalam makanan cepat saji bisa saja berdampak pada kesuburan Anda. Sebuah studi dalam Environmental Health Perspectives 2016 menemukan bahwa fast food mengandung ftalat phthalates yang bisa mengganggu kerja hormon reproduksi. Paparan bahan kimia dalam jumlah tinggi dan terus-menerus dapat memengaruhi kualitas sperma dan menimbulkan gangguan kesuburan pada pria. Tips sehat makan makanan cepat saji Seperti dalam penjelasan di atas, tak selamanya makanan siap saji merupakan junk food yang berdampak buruk bagi kesehatan tubuh Anda. Asalkan memilih jenis fast food yang tepat, Anda masih bisa mendapatkan diet sehat dari makanan cepat saji yang tetap bergizi seimbang. Berikut ini adalah sejumlah tips makan sehat di restoran fast food yang perlu Anda perhatikan. Pesan menu makanan dengan porsi terkecil, bila perlu pertimbangkan menu makanan untuk anak-anak. Pilih opsi makanan yang dipanggang, daripada makanan yang digoreng dan bertepung, seperti ayam krispi atau fish fillet. Jika tidak tersedia, pilihlah dada ayam atau daging sapi tanpa lemak yang lebih sehat. Hanya konsumsi menu pendamping yang sehat, seperti salad sayuran, buah-buahan segar, yoghut, atau kentang panggang. Hindari menggunakan saus sambal, saus tomat, atau salad dressing secara berlebihan. Pesan minuman dengan kandungan kalori rendah, seperti air mineral, es teh tanpa pemanis, atau soda diet. Sementara itu, konsumsi makanan cepat saji sebenarnya juga dapat Anda padukan dengan makanan tinggi serat dan nutrisi lainnya. Anda bisa mengganti roti burger dengan roti gandum gandum utuh yang lebih sehat. Tambahan buah-buahan dan sayuran segar sebagai salah juga bisa jadi opsi terbaik. Hal yang terpenting adalah hindari makan fast food secara berlebihan. Selalu perhatikan porsi dan imbangi dengan diet sehat setelah Anda mengonsumsinya.
Pertama hendaklah kita cermat memilih makanan. Pilihlah makanan dari restaurant terpecaya. Cermat dalam memilih makanan itu penting, kalau perlu kita pun harus tahu bahan apa yang disertakan di makanan yang kita makan. Jangan juga keseringan memakan makanan cepat-saji, karena cakupan gizi kita harus terpenuhi.
ArticlePDF Available Abstract and FiguresAs the capital city of South Sulawesi, Makassar’s economy has developed significantly. This is accompanied by mushrooming of food industry, such as catering, cafetaria and restaurant, including fast food restaurant, which can be seen from the increase number of such industry in many corners of the city. This article deals with how fast food restaurant has changed people’s life style and how such restaurant is promoted in various ways by different agents. Fast food restaurants have well developed—particularly in terms of variation of menu, taste, restaurant facilities, and services—and this has attracted many, including family and fast become comfort food’ for its customers. People’s eating habit has changed, fast food reataurant is one of the pioneers of such change, from making fast food restaurant just as a dining area to become a place where people can eat and relax. Fast food restaurant was promoted not only by the restauran itself in various ways advertisements, meal packages, payment methods in cooperation with certain banks, internal services, etc., but also by the family from mother to children and other members of the family and visa versa through various occasion eating out on the weekend, birthday party, arisan, etc.. The health information which concerning nutrition of fast food is poorly understood by the family. Despite the fact that nutrition and health aspects of fast food are considered, they are not really the primary matter of concern, reflecting the lack of awareness regarding nutricious and healthy food. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. E T N O S I A Jurnal Etnografi Indonesia Terbit 2 kali dalam Setahun Juni dan Desember DEWAN PENASEHAT Dekan FISIP UNHAS Ketua Departemen Antropologi FISIP UNHAS Pimpinan Redaksi Nurul Ilmi Idrus Sekretaris Muhammad Neil Redaksi Pelaksana Yahya Kadir, Tasrifin Tahara, Pawennari Hijjang Administrasi dan Keuangan Nurhadelia FL Manager Tata Laksana Ahmad Ismail Distribusi dan Sirkulasi Safriadi, Icha Musywirah Hamka, Batara Al Isra Pembantu Teknis Muhammad Kamil, Usman Idris, Muhammad Yunus Dewan Redaksi Kathryn M. Robinson The Australian National University Tony Rudyansjah Universitas Indonesia Heddy Shri Ahimsa-Putra Universitas Gadjah Mada Lono Simatupang Universitas Gadjah Mada Semiarto Aji Purwanto Universitas Indonesia Atta Irene Allorante Univeristas Hasanuddin Irwan M. Hidayana Universitas Indonesia Rosita Yultimatuh Oriflame, Makasssar Pande Made Kutanegara Universitas Gadjah Mada Munsi Lampe Universitas Hasanuddin Mahmud Tang Universitas Hasanuddin ALAMAT REDAKSI Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin Gedung Perkantoran FISIP UNHAS. Lt. 2 Jln. Perintis Kemerdekaan, Km. 10 Tamalanrea Makassar Email redaksi DAFTAR ISI ETNOSIA Jurnal Etnografi Indonesia Vol. 1. Desember 2016 Ini kan Bukan Bali’ Interaksi Antar-Kasta Masyarakat Transmigran di Desa Kertoraharjo, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan Anwar 1 - 11 Mana’ dan Eanan Tongkonan, Harta Tongkonan, Harta Warisan, dan Kontribusi Ritual di Masyarkaat Toraja Nurul Ilmi Idrus 12-26 Menulis Kajian Literatur Amri Marzali 27-36 Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’ Budaya Organisasi Multilevel Marketing untuk Mewujudkan Mimpi Deby Susan Kamawo 37-53 Fast Food Gaya Hidup dan Promosi Makanan Siap Saji Citra Rosalyn Anwar 54-65 Hablumminannas Nilai-Nilai Keislaman dan Praktiknya Dalam Pergaulan Antar Ikhwan dan Akhwat pada Organisasi Forum Lingkar Pena Makassar Andi Batar Al Isra 66-78 Review Buku Membaca’ dan Dibaca’ Secara Polyglot Gender, Seksualitas dan Perkawinan di Masyarakat Bugis Alwy Rahman 79-80 Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016 54 Fast Food Gaya Hidup dan Promosi Makanan Siap Saji Citra Rosalyn Anwar Universitas Negeri Makassar chitra_ungu Abstract As the capital city of South Sulawesi, Makassar’s economy has developed significantly. This is accompanied by mushrooming of food industry, such as catering, cafetaria and restaurant, including fast food restaurant, which can be seen from the increase number of such industry in many corners of the city. This article deals with how fast food restaurant has changed people’s life style and how such restaurant is promoted in various ways by different agents. Fast food restaurants have well developed—particularly in terms of variation of menu, taste, restaurant facilities, and services—and this has attracted many, including family and fast become comfort food’ for its customers. People’s eating habit has changed, fast food reataurant is one of the pioneers of such change, from making fast food restaurant just as a dining area to become a place where people can eat and relax. Fast food restaurant was promoted not only by the restauran itself in various ways advertisements, meal packages, payment methods in cooperation with certain banks, internal services, etc., but also by the family from mother to children and other members of the family and visa versa through various occasion eating out on the weekend, birthday party, arisan, etc.. The health information which concerning nutrition of fast food is poorly understood by the family. Despite the fact that nutrition and health aspects of fast food are considered, they are not really the primary matter of concern, reflecting the lack of awareness regarding nutricious and healthy food. Keywords Life style, social status, fast food restaurant, family, and promotion. Pendahuluan Zaman yang serba cepat menuntut begitu banyak perubahan dalam gaya hidup. Kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang juga ikut ber-peran serta dalam berbagai perubahan tersebut. Penemuan yang memberi dukungan penuh pada gaya hidup serba cepat, berkembang dengan sangat cepat. Seringkali berbagai penemuan ter-sebut tidak diikuti oleh pengetahuan ataupun in-formasi yang sama cepatnya dan tidak seiring dengan keinginan untuk mencari informasi, ter-masuk dalam soal makanan, termasuk makanan siap saji. Makanan siap saji telah menjadi bagian dari gaya hidup, mulai dari yang berupa bumbu instan, hingga restoran siap saji RSS. Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, mengalami kemajuan yang sangat pesat, termasuk dalam bidang ekonomi. Ini diiringi dengan menjamurnya industri ma-kanan, dalam bentuk katering, kafe dan restoran, termasuk RSS, yang dapat dilihat dari eksistensi-nya yang semakin meningkat dan menyebar di berbagai sudut kota. Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, iklan berperan signifikan dalam memengaruhi orang untuk menjadikan RSS se-bagai pilihan untuk makan di luar eating out, terutama dengan berbagai promosi yang ditawar-kan, mulai dari paket hemat, hingga paket maka-nan plus mainan yang menyasar anak-anak Sihaloho 2012, tapi juga keluarga, terutama ibu-ibu Namun, konsumsi maka-nan siap saji secara rutin menyebabkan obesitas dan peningkatan berat badan Anderson dkk. 2011; Allo 2011; Currie dkk. 2010; Stender dkk. 2007. Ini karena makanan siap saji, dari industri makanan seperti Leker dan Delicious, di ke-banyakan negara masih mengandung lemak tingkat tinggi yang tidak dapat ditolerir, sehingga tidak saja makanan siap saji tidak ramah unfriendly, tapi juga tidak sehat unhealthy Stender dkk. 2007. Di kalangan mahasiswa pengonsumsi makanan siap saji tidak peduli Fast Food… 55 dengan kandungan nutrisi dari makanan siap saji yang disantap dan resiko gangguan kesehatan yang potensil Suswanti 2013. Inilah pentingnya family food rules, yang tidak saja menyangkut makanan, tapi juga jadwal makanan. Dalam konteks ini, orang tua yang memaksa pem-batasan makanan tidak sehat terhadap anak-anaknya diterjemahkan sebagai upaya mengu-rangi konsumsi makanan tidak sehat ketika mereka beranjak remaja De Bourdeaudhurj 1997. Remaja merupakan kelompok yang paling sering mengunjungi RSS, bahkan hingga tiga kali seminggu Lisnawaty 2008. Hal ini dapat disebabkan oleh kedekatan proximity lokasi [seperti sekolah atau rumah] dari restoran cepat saji Currie 2010. RSS yang awalnya menjadi tempat untuk eating out bagi mereka yang tidak membutuhkan waktu lama untuk makan; dalam perkembangannya justru menjadi alternatif tem-pat rekreasi keluarga, tempat bertemu dengan teman-teman nongkrong, kongkow-kongkow, nongki-nongki Erdiawati 2008, dan menjadi salah satu simbol status sosial. Kenapa makanan siap saji jadi pilihan remaja? Sejumlah penelitian pada remaja menun-jukkan bahwa ada empat aspek yang memotivasi orang mengonsumsi makanan siap saji, yakni meniru orang lain, pergaulan, ajakan teman, dan kesenangan Intihari 2012 dan Jackson 2003. Tiga faktor pertama—meniru orang lain, per-gaulan, dan ajakan teman—merupakan motivasi yang paling berperan karena pada usia remaja mereka cenderung menghabiskan banyak waktu dengan teman sebaya. Sementara faktor kese-nangan, lebih bersifat pribadi karena menyang-kut selera, yakni rasa maupun kenyamanan. Namun, Kristianti 2009 menemukan bahwa remaja cenderung mengonsumsi makanan siap saji karena kesibukan orang tua, terutama ibu yang tidak sempat menyiapkan makanan di rumah, sehingga makanan siap saji menjadi alter-natif yang ditunjang oleh kondisi sosial ekonomi dan kepraktisan penyajian makanan dan waktu. Dari sejumlah literatur yang ada yang terkait dengan RSS, lebih banyak berpusat pada moti-vasi individu terutama remaja yang mengunjungi RSS serta pada nilai gizi dan kesehatan serta bagaimana makanan siap saji berpengaruh signi-fikan terhadap obesitas dan kenaikan berat badan. Penelitian ini difokuskan pada bagaimana RSS telah menjadi bagian dari gaya hidup dan bagaimana RSS dipromosikan dalam keluarga, terutama ibu-ibu dan anak-anak. Hal ini sejalan dengan upaya quick-service restaurants QSRs yang menjangkau perempuan—yang target se-lanjutnya adalah anak-anak dan anggota keluarga lain—dengan mengombinasikannya dengan pe-rubahan menu, upaya penjualan, dan memodi-fikasi restauran itu sendiri Diargumentasikan, bahwa RSS telah menjadi bagian dari gaya hidup yang dalam memromosi-kannya tidak saja dilakukan oleh restauran terhadap siapa saja, tapi oleh ibu terhadap anggota keluarganya dengan beragam alasan yang mendasarinya. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Makassar yang dipilih dengan pertimbangan bahwa Makassar adalah kota dengan perkembangan industri makanan siapa saji yang cukup pesat. Penelitian ini difokuskan pada dua restoran—Leker dan Delicious—siap saji yang me-rupakan restoran yang paling populer diantara banyak restoran siapa saji di Makassar. Oleh karena unit analisisnya adalah keluarga, maka kriteria keluarga dalam konteks penelitian ini adalah pertama, keluarga dengan jumlah anak minimal 2 orang yang berusia antara 5 dan10 tahun karena dianggap anak masih banyak meng-habiskan waktu bersama keluarga; kedua, ke-luarga dengan tingkat pendidikan sarjana, sebab dengan tingkat pendidikan tertentu diasumsikan kedua orangtua memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai informasi terutama informasi kesehatan, selain itu lingkup pergaulan yang lebih luas mulai dari tetangga, teman sekolah, kuliah, seprofesi hingga teman sesama orangtua, dan dengan demikian akses informasi menjadi lebih cepat, luas dan beragam; ketiga, keluarga menengah ke atas karena dari sisi ekonomi, merekalah yang paling potensil untuk mengunjungi RSS. 8 keluarga terlibat dalam penelitian ini, yang 6 diantaranya double income family, baik sebagai Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016 56 pegawai swasta, wiraswasta dan PNS. Hanya ada dua keluarga dimana Ibu adalah ibu rumah tangga, 5 diantaranya telah menempuh pendidi-kan magister, dan sisanya sarjana. Subjek infor-man di lakukan melalui proses snowball sam-pling, dimana berawal dari dua keluarga, Ibu mawar dan Ibu teratai yang kemudian mengenal-kan kelompok ibu-ibu lainnya dimana mereka berada di kampus yang sama, demikian pula ada yang memiliki hubungan kekerabatan dari pihak suami, begitu seterusnya. Meskipun unit analisisnya adalah keluarga, mereka yang diwawancarai adalah ibu, dengan asumsi bahwa ibu yang paling banyak terlibat dalam proses pengambilan keputusan dalam ke-luarga, anggota keluarga lain ayah dan anak-anak menjadi bagian dari pengamatan lapangan. Unit analisis dapat dilihat pada Table 1 berikut ini Pegawai Negri Sipil PNS Pegawai Swasta Jasa keuangan Pegawai Swasta Akuntan Developer Pegawai Swasta Staf Pusat Perbelanjaan Wiraswasta pemilik toko dan agen kosmetik Pegawai Swasta Marketing Pegawai Swasta Marketing Wiraswasta Pemilik Laundry/Rumah Kost Pegawai Swasta Administrasi Bengkel & Showroom Pegawai Negri Sipil PNS Pegawai Swasta Lembaga Kursus Pegawai Swasta Percetakan Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam in-depth interview, observasi dan desk review. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara dengan topik-topik wawancara adalah alasan memilih RSS, informasi kesehatan, aktivitas yang di-lakukan di RSS, siapa yang memilih restoran dan makanan, dan mengapa memilih RSS. Observasi, sebagai metode yang berkomplementer dengan wawancara, untuk melihat interaksi anggota keluarga yang makan di RSS, aktivitas di RSS, terutama pada even-even tertentu, seperti arisan, ulang tahun, saat menunggu anak sekolah atau les, aktivitas di media sosial, dll. Desk review dilakukan untuk memeroleh informasi yang terkait dengan makanan siap saji. Proses analisis diawali dengan membuat data tertulis dari hasil wawancara yang telah dilaku-kan dan catatan-catatan sebagai hasil studi lapang, lalu melakukan reduksi data yang relevan dengan fokus penelitian. Ini diikuti dengan verifikasi data yang kemudian dikategorisasikan berdasarkan tema-tema yang muncul dari data hasil wawancara dan pengamatan yaitu, alasan mengunjungi RSS, RSS sebagai simbol status Sosial, cara memperkenalkan RSS pada anggota keluarga, makanan siap saji dan kesehatan. Sebelum wawancara dilakukan, informan dijelaskan terlebih dahulu tentang maksud dan tujuan penelitian, hak dan kewajiban Informan. Atas permintaan informan, maka semua nama yang digunakan adalah nama samaran pseudo-nym untuk menjaga kerahasian informasi dan identitas informan who say what. Dua RSS—Leker dan Delicious—dan dua server telfon sellular—Merahphone dan Putihphone—juga merupakan nama-nama yang telah disamarkan. Restoran Siap Saji Restoran siap saji RSS merupakan restoran penyedia makanan yang dapat disajikan secara instan fast food dan umumnya merupakan restoran franchise atau cabang dari merek RSS yang sudah mendunia dengan western menu. Meskipun demikian, pada setiap negara selalu ada keunikan berdasarkan selera lokal. Berbagai RSS menjamur di Makassar, baik di pusat-pusat perbelanjaan maupun yang berdiri sendiri di jalan-jalan utama, sehingga mudah diakses oleh siapa saja, baik dengan kendaraan umum, maupun dengan kendaraan pribadi yang disertai Fast Food… 57 dengan tempat parkir yang mamadai. Diantara sejumlah RSS di Makassar, RSS yang paling banyak dikunjungi dan disukai oleh informan dalam penelitian dan masyarakat pada umumnya adalah Leker dan Delicious. RSS Leker Restoran Leker yang mengawali operasi restoran pertamanya di Indoesia Jakarta di-penghujung tahun 80an memeroleh kesuksesan sehingga outlet-outlet selanjutnya tidak saja di-buka di Jakarta, tapi juga di daerah-daerah lain, termasuk Makassar. Restoran Leker awalnya berdiri bergandengan dengan jaringan super-market, dan merupakan pelopor RSS dan super-market di Makassar. Saat ini cabang restoran Leker ada dimana-mana, baik berdiri sendiri maupun menyatu di mal. Setiap Restoran Leker dilengkapi dengan arena bermain anak-anak, area ulang tahun, menyajikan paket anak-anak dengan hadiah-hadiah yang megikuti tren yang disukai anak-anak dengan menyertakan tokoh-tokoh kartun, bahkan memiliki ikon untuk anak-anak, yakni badut lucu berbentuk ayam yang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak dan mereka dapat berkomunikasi, bercanda dan berfoto dengan badut tersebut. Fasilitas lainnya yang tersedia adalah smo-king area bagi perokok sehingga tidak meng-ganggu pengunjung lain yang tidak merokok, wifi sehingga membuat orang lebih betah untuk tinggal berlama-lama, dan suasana restoran yang selalu bersih. Leker juga memanjakan pengunjungnya dengan pembagian ruang yang terpisah antara mereka yang memang hanya ingin makan dengan mereka yang juga ingin nongkrong, bahkan bekerja dengan laptop. Di beberapa restorannya Leker bahkan menyedia-kan personal komputer yang dapat digunakan oleh pengunjung secara bebas. Jika letaknya tidak jauh dari sekolah atau kampus, maka Leker tidak hanya menjadi tempat makan, tapi juga menjadi tempat berkumpul untuk mengerjakan tugas. Oleh karenanya, Leker tidak pernah sepi dari antrian panjang pengun-jungnya. Bahkan di beberapa cabang, Leker menyediakan space khusus untuk pengunjung yang ingin nongkrong, terpisah dari arena ber-main anak-anak dan keluarga. Space ini didomi-nasi oleh mereka yang memesan menu kopi, teh, makanan ringan layaknya café. Oleh karena jam buka dimulai sejak pagi, ini membuat restoran Leker juga menyediakan menu breakfast, semen-tara menu untuk makan siang dan malam tidak dibedakan, pengunjung tinggal memilih sesuai selera dengan menu yang tersedia. Leker juga mengiklankan makanannya me-lalui media-media sosial, penawaran kartu kredit, hingga penukaran poin kartu selular. Paket-paket yang ditawarkan pun lebih beragam dan inovatif daripada RSS-RSS saji lainnya Misalnya, mengombinasikan antara menu makanan khas restoran Leker dengan menu daerah tertentu, seperti Padang, atau negara tertentu, seperti Korea, Jepang, dll., sehingga menjadi tawaran menu baru bagi pengunjungnya. Beberapa tahun belakangan Leker menjual paket CD/Album penyanyi terkenal yang dapat dipaketkan menu yang disediakan. RSS Delicious Restoran Delicious adalah RSS lainnya yang juga sangat populer. Restoran ini pertama dibuka di Indonesia Jakarta di awal tahun 90an. Di Makassar, Delicious hadir pertama kali sebagai bagian dari Mal Ratu Indah, yang waktu itu juga merupakan mal yang paling banyak mendapat-kan kunjungan. Restoran ini terletak di pusat kota, dilalui oleh angkutan umum, dan memiliki pintu sendiri, sehingga jam operasionalnya tidak tergantung oleh jam buka/tutup Mal. Seperti halnya Leker, restoran Delicious juga menyedia-kan arena bermain bagi anak-anak, smoking area bagi perokok, paket-paket makanan dan area ulang tahun tematik, paket menu untuk anak-anak dengan hadiah-hadiah yang menarik. Delicious berlokasi di jalan-jalan utama yang di lalui oleh angkutan umum. Restoran ini dibuka sejak pagi, sehingga Delicious juga menyediakan paket breakfast. Paket breakfast menjadi istimewa sebab kedua restoran tidak menyediakan paket lunch ataupun dinner, sebagaimana halnya di Restoran Leker, menu untuk kedua waktu makan tersebut sama. Salah satu keunikan menu restoran Delicious di Indonesia dibandingkan dengan restoran-restoran Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016 58 Delicious lainnya di dunia adalah ayam goreng dan nasi. Meskipun melayani pesan-antar ke rumah-rumah, Restoran Delicious belum memiliki layanan paket katering dan masih memusatkan perhatian pada pelayanan di restoran. Yang paling menonjol dari menu Restoran Delicious adalah es krim, di beberapa tempat delicious bahkan membuka gerai khusus untuk menjual es krimnya saja. Delicious memang cenderung tidak secepat Leker dalam berinovasi dengan menu-menu dan pelayanannya, namun Delicious telah memiliki penggemar sendiri, terutama bagi penggemar burger dan es krim, sebagai salah satu menu andalan Delicious. Walaupun makanan dan minuman yang di-sajikan di RSS berbeda antar RSS yang satu dengan yang lainnya, selalu ada menu dasar seperti ayam goreng, kentang goreng, burger, dan es krim, di samping menu-menu inovatif yang berubah-ubah hingga kemudian menjadi pilihan menu tetap perpaduan rasa Jepang, Korea, Padang, dan lain-lain, termasuk menu-menu sesuai momen terdekat, misalnya, Ramad-han, Natal dan lain sebagainya untuk menarik minat pelanggan agar selalu datang. Delicious belum sepesat Leker dalam mengembangkan menu-menunya untuk menarik minat mereka yang ingin berlama-lama, namun restoran ini tetap menjadi pilihan keluarga, ter-utama karena paket-paket, kupon potongan harga yang mereka tawarkan dan penyajian menunya yang berbeda dengan Leker meskipun keduanya mengandalkan menu ayam goreng, kentang goreng, dan burger, olahan dan rasanya berbeda. Namun dari segi iklan, Delicious lebih mam-pu memikat keluarga dengan lagu-lagu populer, billboard dengan warna yang mencolok di jalan-jalan utama, maupun variasi iklannya di televisi. Iklan-iklan melalui internet juga mudah ditemu-kan di youtube, terutama permainan-permainan baru dari Restoran Delicious, bahkan pada canel-canel resensi mainan maupun video rumahan juga menampilkan mainan-mainan anak-anak seperti Hobbykids TV, Fastfood TOY, dan klip-klip yang dibuat oleh keluarga, juga memberikan informasi tentang bagaimana memeroleh per-mainan tersebut, terutama yang bekerjasama dengan film-film Hollywood yang sedang dige-mari oleh anak-anak, seperti Toy Stories, Minions, Doraemon, dll. Berbagai aspek, seperti kenyamanan, variasi menu, dan fasilitas yang disediakan membuat RSS bukan saja semakin eksis dan berkembang, tapi juga semakin membuat pelanggan men-dapatkan tempat yang tidak sekedar untuk datang, makan dan pulang, tapi telah menjadi alternatif restoran yang rekreatif di tengah bumingnya gaya hidup nongkrong di café dan restoran. RSS Gaya Hidup & Simbol Status Pada momen apa saja RSS menjadi tempat yang dikunjungi oleh keluarga? Di akhir pekan weekend, di hari libur holiday, ketika anak berulang tahun birthday, sebagai hadiah reward atas prestasi anak, arisan, shopping/ window shopping ke mal adalah momen-momen dimana RSS menjadi pilihan. Akhir pekan menjadi momen yang digunakan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, setelah disibukkan oleh aktivitas pekerjaan bagi orang tua dan sekoah bagi anak. Pilihan tempat yang paling sering dikunjungi adalah mal, ter-utama karena ruang terbuka hijau RTH yang dapat digunakan sebagai alternatif tempat ber-kumpul outdoor tidak tersedia, sehingga mal menjadi tujuan banyak orang di akhir pekan, ter-utama karena tempatnya yang sejuk dan berbagai fasilitas lainnya, RSS merupakan tempat yang menyenangkan. Mal tidak hanya sebagai tempat shopping, tapi juga menyediakan berbagai pilihan hiburan untuk keluarga, terutama anak-anak, baik arena bermain, bioskop, hingga res-toran. Keluarga-keluarga yang terlibat dalam pene-litian ini memilih RSS karena selain menawar-kan makanan yang digemari oleh anak-anak, arena bermain, bersih, praktis dan harganya yang relatif terjangkau, terutama bila ada penawaran paket-paket potongan harga dan alternatif pem-bayaran cash, debit ataupun kartu kredit. Ibu dahlia 37 tahun, yang bekerja di sebuah lembaga kursus sebagai tenaga administrasi, missalnya, sebelum akhir pekan keluarganya telah merencanakan aktivitas mereka, mal paling Fast Food… 59 sering jadi pilihan tempat untuk dikunjungi, dan makan di RSS. Ibu Asoka 41 tahun menyata-kan, bahwa meskipun acara keluarga juga biasa-nya banyak di akhir pekan, namun RSS paling sering jadi pilihan keluarga, terutama anak-anak-nya, sebagai tempat mereka untuk eating out. Ini sebagai kompensasi buat keluarga karena ia se-hari-hari weekdays sangat sibuk sebagai PNS. Hari libur panjang, terutama cuti bersama yang cukup panjang, biasanya diisi dengan keluar kota, namun RSS tetap menjadi pilihan, Ibu Teratai 35 tahun yang bekerja di bidang jasa keuangan, menyatakan; Kalo ada libur panjang, biasanya kan pergiki ke Malino atau kayak ke kampungnya bapak-nya di Bantaeng sama keluarga besar rame-rame, atau paling pigike Bili-Bili, Banti-murung. Tapi kalo nda sempat anak-anak suka pergi itu ke Water Park, dimana-mana saja, tapi biasanya selalu ji pigi juga beli makanan di Delicious atau Leker, di makan [sambil] di jalan toh. Ka biasa berangkatki ndak sempatki masak-masak Ibu Teratai, 35 tahun, Jasa Keuangan. Dalam konteks keluarga Ibu Teratai, makanan siap saji sebagai makanan praktis karena dapat dimakan dimana saja, termasuk di dalam mobil ketika mereka sedang dalam perjalanan saat liburan. Arisan adalah momen yang lebih identik dengan ibu-ibu, ketimbang menjadi salah satu aktivitas yang banyak dilaku-kan di RSS dengan berbagai alasan. Ibu Asoka 41 tahun, misalnya, mengungkapkan bahwa selain tempatnya bagus, tidak merepotkan, ma-kanannya juga enak, harganya relatif terjangkau, ibu-ibu juga dapat berarisan dan berceritera sementara anak-anak mereka bermain di arena bermain yang tersedia di restoran tersebut. Meskipun kadang-kadang memilih tempat lain, seperti karaoke ataupun kafé-kafé yang baru dibuka, RSS selalu menjadi pilihan karena alasan tempat bermain untuk anak-anak. Ibu Kamboja 39 tahun, seorang ibu rumah tangga, misalnya, menyatakan, bahwa RSS menjadi pilihan karena restorannya luas, eksistensi tempat main anak, makanannya telah familiar bagi lidah anak-anak, dekat dari super market, sehingga dapat langsung berbelanja. Hal serupa tapi tak sama diungka-pkan oleh Ibu Flamboyan 35 tahun, wiraswas-tawati yang membuka kios di salah satu pusat perbelanjaan, menyatakan bahwa pilihan RSS adalah karena alasan kedekatan dengan lokasi kios tempatnya menjual. Ketika makan di RSS, ia terbebas dari jaga anak karena anak-anak ber-main di arena bermain restoran sambil ia ber-ceritera dengan teman-teman sekedar ngumpul ataupun arisan, dan nyaman karena sistem pesan langsung bayar, sehingga menghindarkan dari cerita-cerita tidak enak dalam pertemanan terkait siapa yang akan mentraktir’. Ini menunjukkan bahwa makan di RSS ibarat one stop for many things karena restoran berfungsi ganda dimana seorang ibu dapat melakukan banyak hal dalam waktu hampir bersamaan, tidak sekedar makan. Merayakan hari-hari khusus, seperti ulang tahun anak adalah hal common yang banyak dilakukan di RSS, selain karena orang tua tidak repot lagi memikirkan memasak makanan dan menghias karena semuanya dapat disediakan oleh RSS sesuai dengan yang diinginkan. Selain biayanya lebih murah juga lebih praktis diban-dingkan jika dilakukan di rumah, paketnya-pun komplit, yang mencakup enternaimen seperti badut, games, hadiah, MC, souvenir, asesoris ulang tahun seperti topi, balon, backdrop, music, bahkan birthday box dan rasa makanan-nya yang disukai anak-anak. Tidak hanya itu, merayakan ulang tahun di rumah atau sekolah-pun RSS menjadi pilihan utama, paket ulang tahun lengkap dengan games, hiasan dan enter-taimen bisa didatangkan ke rumah. Sementara bila memilih dirayakan di sekolah, makanan dan souvenirpun bisa diantarkan ke sekolah, praktis, meriah dan memiliki nilai gengsi sendiri. Memberikan reward ketika anak berprestasi ikut lomba mengeja, menggambar, olahraga atau rangking di sekolah atau mengerjakan pekerjaan di rumah yang sudah menjadi tugasnya seperti merapikan kamarnya sendiri, ruang belajar, lemari pakaiannnya, menghafal surah-surah Al-Qur’an, adalah hal-hal positif yang dilakukan anak-anak. Sebagai salah satu cara untuk menghargai jerih payah anak dan sebagai upaya memotivasi agar anak agar selalu ber-gairah berprestasi atau mencapai sesuatu, bahkan Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016 60 kadang sebagai bujukan untuk mengikuti ke-mauan orangtua, seperti ikut ke acara keluarga, yang biasanya anak-anak enggan ikut. Menurut Ibu Anggrek 40 Tahun, anak-anaknya rajin mengerjakan tugasnya, jika dijanji akan dibawa ke RSS, seperti Leker. Telepon pintar, yang membuat dunia tidak bersekat memang mudah sekali mengenalkan satu trend, gaya hidup bahkan nilai pada masya-rakat. Telepon pintar membuat semuanya men-jadi lebih mudah menyebar. Setiap orang mengambil gambar, mengunggah ke dunia maya, lengkap dengan siapa saja, dan lokasi. Kemudian foto tersebut dilihat dan dikomentari oleh siapa saja yang berada dalam lingkaran pertemanan, memberikan nilai tersendiri bagi pengunggah-nya. Informasi tersebut disadari atau tidak, mem-butuhkan pengakuan tentang keberadaan dan gaya hidup seseorang. Hal tersebut menjadi penting untuk membuat orang lain tahu apa yang mereka lakukan, bersama siapa dan dimana. Ibu Asoka 41 Tahun, biasanya, tak sekedar makan di RSS, tapi juga berfoto-foto lalu dibagikan ke media sosial, yang kemudian di komentari oleh teman-teman dunia mayanya. RSS dengan makanan siap sajinya telah menjadi bagian dari gaya hidup dan simbol status sosial, padahal dampak dari konsumsi makanan siap saji, terutama jika dikonsumsi secara reguler adalah membuat adiksi karena kandungan kadar gula dan pewarna buatan yang digunakan untuk menggugah selera; menimbulkan penyakit, seperti obesitas kelebihan berat badan; kerusa-kan hati karena penggunaan minyak trans untuk membuat makanan lebih tahan lama; penyakit jantung sebab makanan mengandung banyak sodium dan kolesterol; diabetes tipe 2; pera-dangan dinding lambung; ketidaknormalan sistem pencernaan; tubuh kekurangan nutrisi; tekanan darah tinggi; radang sendi; kanker; memicu Osteoporosis; dan menimbulkan jerawat Dampak-dampat tersebut menunjukkan bahwa makanan siap saji tidak saja menyebab-kan beragam penyakit merusak tubuh secara fisik, tapi juga berdampak psikologis seperti ketagihan. Penggemar makanan siap saji lebih melihat dari sisi kepraktisan, kenyamanan, dan efisiensi biaya, tapi mengabaikan aspek kese-hatan yang terkait dengan makanan siap saji. Promosi Restoran Siap Saji Restoran siap saji RSS mengemas restoran-nya sebagai restoran keluarga karena menwarkan menu-menu lengkap untuk semua anggota ke-luarga, mulai dari menu anak-anak, menu sam-pingan seperti kopi, juice dan teh, restoran yang di atur sedemikian rupa untuk berbagai aktivitas, space untuk bermain, ruang merokok, wifi, bah-kan komputer dan masuk kedalam lingkungan keluarga melalui beragamcara. Daya tarik iklan RSS beragam, mulai dari paket anak-anak, paket ulang tahun, paket murah, menu baru, hadiah, hingga penawaran dengan menggunakan kartu debit maupun kredit ataupun penukaran poin selular. Promosi RSS tidak hanya dilakukan oleh restoran itu sendiri, tapi juga oleh keluarga. Restoran Leker dan Delicious masing-masing memiliki keunikannya dalam memromosikan makanan siap saji. Promosi oleh Perusahaan Restoran banyak memromosikan makanan siap saji dengan penggunaan media, elektronik maupun cetak. Restoran Delicious, misalnya, menampilkan iklan dengan lagu dan jargon khasnya yang mudah diingat, bahkan dinyanyi-kan oleh anak-anak karena memang sangat mudah diingat. Untuk iklan televisi Restoran Delicious memang jauh lebih beragam diban-dingkan Restoran Leker. Salah satu iklannya mengingatkan kembali awal restoran Delicious masuk ke Indonesia dengan menampilkan lagu yang sama, yang ketika pertama kali ditayangkan tahun 1990an. Iklan tersebut menjadi iklan yang sangat populer, yang lagunya dinyanyikan oleh seorang penyanyi Indonesia terkenal bersuara khas yang sangat populer di tahun 90an, dengan konsep yang sangat Indonesia, yang meng-gambarkan keindahan pulau-pulau di Indonesia, keragaman budaya dengan tari-tarian terkenal Indonesia seperti tari kecak, tari piring, rumah-rumah adat, kemudian paduan suara yang menyajikan iklannya dengan menggunakan baju adat Indonesia sambil melambai-lambaikan bendera Indonesia. Di tahun 2015, konsepnya Fast Food… 61 masih dengan lagu yang sama, namun lebih menunjukkan keceriaan remaja, keluarga, dan keramahan petugas restoran yang datang ke Restoran Delicious. Leker menonjolkan makanannya pada iklan-iklannya, terutama pada kegaringan ayam gorengnya, yang memang menjadi andalannya, sehingga hampir semua iklannya menonjolkan itu, meski dengan tema iklan yang berbeda-beda versinya seperti versi Ramadhan, versi Bulgogi, maupun paket breakfast-nya. Restoran Leker memiliki banyak sekali inovasi dalam paket-paketnya. Paket murah pada jam-jam tertentu 1200-1500 yang menyasar orang-orang yang sedang istirahat makan siang, paket murah dengan menunjukkan kartu pelajar bagi para pelajar, paket jumbo untuk keluarga, dll. Paket dan menu-menu baru inilah yang mendominasi iklan-iklan Restoran Leker. Beriklan melalui paket promosi paling sering dilakukan oleh Leker di televisi dan melalui SMS, sehingga dapat dengan mudah dideteksi oleh telfon pintar jika orang berada di sekitar RSS. Umumnya iklan, baik melalui televisi, selebaran maupun SMS oleh restoran Leker dan Delicious digunakan untuk memperkenalkan menu atau paket hadiah baru mereka, sehingga versinya bisa versi Burger, Versi Korea, versi layanan drive-thru, versi Ramadhan, versi lebaran, hingga versi delivery. Iklan restoran Leker saat ini berfokus pada paket penjualan CD/Album musik, internet seperti youtube. Restoran Delicious secara cerdas menampilkan tokoh-tokoh mainannya dalam berbagai bentuk, termasuk video-video resensi mainan, seperti yang ditampilkan dalam Channel Hobby Kids TV. Beriklan melalui internet pada dasarnya serupa dengan iklan yang ditampilkan di televisi. Restoran Delisius menampilkan penawaran pada paket-paket menu mereka dalam bentuk review mainan yang banyak di tonton anak-anak, mes-kipun ditampilkan dalam bahasa Inggris. Res-toran Leker, seperti juga Delicious, selalu ber-inovasi dalam memromosikan menu-menu ter-baru mereka, seperti menu breakfast yang di-kombinasikan dengan koran gratis, menu yang di kombinasikan dengan berbagai varian rasa Padang, Korea, Jepang, Arab. Kentang dengan berbagai cara pengolahannya, bahkan ayam goreng dalam versi nugget, pop chick, pedas maupun tidak pedas, dll. Saluran-saluran pribadi di youtube—saluran yang dibuat individu yang dikemas dalam Vlog maupun klip youtube yang berisikan aktivitas personal dalam mencoba berbegai makanan, layaknya acara kuliner di televisi—yang ditampilkan dalam bentuk review makanan sebagai sarana promosi, terutama bagi Restoran Leker yang selalu menampil-kan menu baru. Seiring dengan perkembangan teknologi, telfon pintar menjadi cara terkini yang dilakukan oleh RSS untuk mengiklankan menu-menunya, seperti yang dilakukan oleh Restoran Leker. Namun, Restorsn Leker dan Delicious bahkan telah melayani melalui aplikasi yang dapat di-unduh melalui telepon pintar, tidak lagi hanya mengandalkan pemesanan melalui telepon, se-hingga RSS semakin mudah akses pemesanan dan memasuki dunia privat. Kedua restoran, baik Leker dan Delicious, juga memromosikan RSS melalui media cetak, yang berupa billboard di jalan-jalan utama, halte bus, koran pada iklan promosi tertentu, penye-baran brosur yang dilengkapi dengan potongan harga atau hadiah langsung maupun undian untuk pembelian menu tertentu yang disebarkan di pusat-pusat perbelanjaan, hingga diselip di pagar rumah. Iklan billboard ditampilkan di halte-halte bus agar mudah terlihat, diletakkan di tempat yang strategis dengan gambar yang sangat memikat mata, lengkap dengan nomor kontak delivery service ataupun layanan drive-thru pemesanan tanpa harus turun dari mobil yang sangat praktis. Iklan-iklan restoran Leker dan Delicious yang dipasang di depan gerai, di televisi maupun di brosur juga sarana promosi, semisal paket sarapan dan menu-menu umum seperti kopi, teh, juice, es krim, waffle, pancake, bahkan bubur ayam sebagai menu untuk orang dewasa, yang biasanya hanya ditemukan di kafé-kafé biasa atau warung kopi, telah menjadi bagian dari menu yang disediakan oleh RSS. Restoran Leker juga mengiklankan restoran-nya melalui kerjasama dengan bank. Misalnya Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016 62 dengan penggunaan kartu debit atau kartu kredit untuk mendapatkan potongan harga dengan atau tanpa syarat minimum pembelian, maupun pem-belian menu-menu tertentu. Selain itu, penyedia jasa selular seperti Merahphone, ataupun Putih-phone juga terkadang memberikan penawaran untuk penukaran poin yang diperoleh dari peng-gunaan nomor-nomor yang disediakan jasa selular tersebut. Sekolah juga dijadikan sarana promosi bagi RSS, baik secara langsung seperti ketika menga-dakan kegiatan lomba bagi anak-anak, seperti lomba menggambar, mengadakan paket kun-jungan ke restoran bekerjasama dengan pihak sekolah; maupun secara tidak langsung melalui paket-paket perayaan ulang tahun yang dipesan anak-anak yang merayakan ulang tahun di sekolah ataupun dirumah. Ibu Melati 39 tahun mengungkapkan tentang kegiatan yang dilak-sanakan di Restoran Delicious bekerjasama dengan pihak sekolah, yakni menggambar dan belajar membuat es krim. Meskipun bukan per-tama kali anaknya pergi ke RSS, tapi ada juga anak-anak yang baru kali itu mengunjungi RSS. Promosi ini terbilang efektif karena kegiatan ini sekaligus membuat yang lebih mudah bagi Restoran Delicious memromosikan makanannya pada banyak orang dalam waktu bersamaan. Penularan’ dari Keluarga Bagaimana orangtua memperkenalkan RSS kepada anak-anak mereka? Kebiasaan orang tua dan lingkungan di sekitarnya merupakan dua aspek yang paling signifikan yang mengantarkan anak-anak pada RSS. Ibu Dahlia, menyatakan mengenalkan RSS pertama kali pada anak-anaknya ketika berjalan-jalan ke Mal, Ibu Asoka mengenalkan awalnya melalui layanan paket delivery—layanan yang pada beberapa tahun lalu hanya dimiliki oleh RSS—ketika suatu hari ia tidak sempat dia sendiri, anak-anak juga menyukai makanannya, sehingga sejak itu ia selalu memilih RSS ketika eating out bersama anak-anaknya. Makanan siap saji juga menjadi solusi’ ketika ada anak yang sulit makan. Kenapa demikian? Ini karena penampilan makanan siap saji—seperti yang dijual di restoran Leker dan Delicious—sangat mengundang selera. Menurut Ibu Kamboja 39 tahun, ketika anak-anaknya sedang tak berselera makan, makanan siap saji menjadi pilihan, selain karena membuat anak-anak berselera untuk makan, maknanannya-pun enak. RSS diperkenalkan oleh orang tua yang merayakan ulang tahun anaknya dengan meng-gunakan jasa katering RSS yang diadakan di sekolah ataupun di rumah. Hal serupa dilakukan oleh orang tua-orang tua yang lain ketika me-rayakan ulang tahun anak-anak mereka. Ibu Mawar 39 tahun seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan, bahwa awalnya anaknya biasa diundang acara ulang tahun teman-temannya di RSS dan akhirnya anak-anaknya pun merayakan-nya di restoran tersebut karena selain biayanya lebih murah dibandingkan jika dirayakan di rumah, paketnyapun komplit, yang mencakup entertaimen seperti badut, musik, games, hadiah, MC, souvenir, asesoris ulang tahun seperti topi, balon, backdrop, musik, bahkan birthday box dan rasa makanannya yang disukai anak-anak. Ibu Melati 39 tahun, yang bekerja sebagai tenaga marketing di salah satu developer, memilih katering dari RSS ketika merayakan ulang tahun anaknya meski dirayakan di rumah, karena ia super sibuk tidak perlu repot-repot lagi dan anak-anak memang menyukainya, tinggal memesan paket berdasarkan pilihan yang di-sediakan oleh RSS. Ironisnya, orang tua tidak merasa perlu mengenalkan bagaimana kandungan gizi maka-nan tersebut. Padahal keterlibatan keluarga sangat penting dalam pendidikan nutrisi terhadap anggota keluarga Suswanti 201346. Anak-anak hanya dijelaskan mana makanan yang di-bolehkan dimakan seperti hamburger karena ada daging dan sayuran yang menyertainya dan mana yang dibatasi dimakan misalnya, es krim atau soft drink yang biasanya disajikan dengan es batu yang banyak, karena khawatir anak-anak batuk atau pilek, sebagai bagian dari family food rules De Bourdeaudhurj 1997. Memromosikan makanan siap saji kepada anggota keluarga sendiri juga relatif jauh lebih mudah ketimbang makanan lainnya seperti coto, seafood, dll. karena tampilannya yang menarik, Fast Food… 63 setting restoran, penataan makanan yang cantik, dengan warna-warna yang cerah, bentuk kema-sannya yang unik nasi yang dibungkus, kemasan menu anak-anak yang lucu, dan lain sebagainya, yang diistilahkan oleh Currie 2010 sebagai comfort food, makanan yang disertai dengan penunjang yang menyenangkan. Makanan Siap Saji Apa yang Mereka Tahu? Apakah kegemaran akan makanan siap saji disertai dengan informasi yang terkait? Apa itu makanan siap saji? Apa yang termasuk makanan siap saji? Bagaimana kaitannya dengan kese-hatan? Ibu Asoka 41 tahun, PNS, tidak menge-tahui efek samping dari makanan siap saji ter-sebut. Ada pula yang tidak mengetahui makanan apa saja yang termasuk kategori makanan siap-saji atau bahkan tidak mengetahui bahwa sosis, nugget, dan makanan olahan lainnya masuk dalam kategori makanan siap saji. Ada yang bahkan menyepelekan soal gizi karena, menurutnya, makanan siap saji hanya sekali-kali dikonsumsi, sehingga meskipun mere-ka mengetahui bahwa makanan siap saji tidak bagus bagi kesehatan, dipercaya efeknya tidak akan berpengaruh pada perkembangan dan per-tumbuhan anak, seperti yang dinyatakan oleh Ibu Teratai, berikut ini Ya, saya tahu memang nda bagus, tapi kan nda setiap hari ji, jadi ndak berlebihanji sa kira. Lagian kalo itu berbahaya sekali to, harusnya ada peringatannya, tapi kan nda ada, malahan ini kan restoran keluarga, ber-arti nda papa ji, kalau tidak baik untuk anak-anak pastinya ada peringatannya, seperti rokok atau minuman keras, atau makanan haram di supermarket ada tulisannya, ini kan nda ada berarti nda papa to Ibu Teratai, 35 tahun, Jasa Keuangan. Menurut Ibu Flamboyan 35 tahun, sepan-jang tidak menjadikan makanan siap saji sebagai makanan rutin, maka itu dianggapnya tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, ia mengakui bahwa RSS adalah pilihan utama keluarganya, terutama anak-anaknya, sehingga setiap kali me-reka berjalan-jalan keluar rumah, maka biasanya mereka berakhir di RSS. Bagi Ibu Mawar 39 tahun, Ibu Rumah Tangga, jikapun makanan siap saji itu berbahaya, maka pasti ada peringa-tan yang mengikutinya. Bagi Ibu Anggrek 40 tahun, yang juga bekerja sebagai tenaga administrasi di salah satu bengkel besar di kota Makassar, makanan seperti mie instan justru berbahaya bagi kesehatan ka-rena memakai bumbu penyedap, sementara ma-kanan olahan seperti sosis, nugget yang menjadi bagian dari menu RSS merupakan makanan yang terbuat dari daging ayam ataupun sapi. Ironisnya, ada yang tidak hanya menjadikan makanan siap saji sebagai makanan yang dikon-sumsi di restoran, tapi juga disajikan di rumah, terutama pada orang tua yang keduanya bekerja double income family. Ibu Flamboyan 35 tahun, yang membuka toko di salah satu pusat perbelanjaan dan agen kosmetik sistem MLM misalnya, mengemukakan bahwa chicken nugget atau sosis merupakan makanan favorit anak-anaknya, yang selain praktis, juga enak, sehingga ia selalu menyediakannya, terutama jika ia sedang jalan ke luar kota. Makanan siap saji di-anggap sehat karena mengira apa yang diberikan adalah makanan yang mengandung gizi yang baik mengingat makanan tersebut juga biasa di-sajikan pada anak-anak di rumah, seperti ayam goreng, sayuran yang terdapat dalam hambur-ger/sandwich, salad. Pencakupan bahan-bahan makanan ini dalam makanan siap saji membuat ibu percaya bahwa makanan siap saji yang di-berikan kepada anak-anak mereka adalah makanan sehat healthy food. Ibu Dahlia 39 tahun, lebih melihatnya dari sisi kebersihan ketika bekerja dan kesegaran bahan yang digunakan. Misalnya, pelayan-pelayan di RSS menggunakan kaos tangan dan penutup kepala, menggunakan minyak yang masih jernih, dan ada sayuran yang segar seperti yang terdapat pada humburger, salad. Hal serupa dikemukakan oleh Ibu Flamboyan 35 tahun, bahwa makanan siap saji disajikan secara fresh digoreng sesuai pesanan, menggunakan minyak baru bukan minyak jelantah, mengan-dung sayuran salad, disajikan dengan bersih saos dan sambal dalam kemasan, restoran yang bersih, pelayan yang selalu bersih menggunakan sarung tangan, penutup kepala, makanan tidak tersentuh oleh tangan pelayannya. Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016 64 Kesimpulan RSS telah berkembang pesat—khususnya menyangkut variasi menu, atmosfir dan pela-yanan restoran—dan telah menjadi menjadi salah satu pelopor pergeseran gaya hidup, dari sekedar menjadikan RSS sebagai sekedar tempat untuk makan, menjadi tempat makan dan tempat yang rekreatif, sehingga menjadikan RSS sebagai comfort food’. RSS dipromosikan dalam beragam cara oleh agen yang berbeda. RSS tidak hanya dipromosi-kan oleh perusahaan itu sendiri melalui cara yang bervariasi seperti iklan, paket makanan, harga diskon, sistem pembayaran yang bekerja sama dengan bank, pelayanan, dll., tetapi juga dipro-mosikan oleh keluarga kepada anggota keluarga, dari ibu ke anak dan anggota keluarga lain dan teman dan sebaliknya melalui beragam even seperti makan di luar saat weekend, pesta ulang tahun, arisan, dll.. Informasi tentang gizi dan kesehatan terkait dengan makanan siap saji yang diketahui oleh ibu sangat terbatas, sehingga anak-anak juga me-meroleh informasi yang terbatas tentang itu. Meskipun ibu mempertimbangkan gizi dan aspek kesehatan dari makanan siap saja, ini tidaklah menjadi perhatian utama, terutama jika makanan sudah mencakup daging/ayam, sayuran. Maka-nan siap saji tidak dilihat sebagai makanan yang potensil menimbulkan efek samping yang mem-prihatinkan, padahal jika melihat dampaknya, makanan siap saji potensil menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti obesitas, kenaikan berat badan, peningkatan kolesterol. Ini meref-leksikan kurangnya pengetahun ibu terkait dengan makanan bernutrisi dan sehat. Informasi kesehatan terkait makanan cepat saji perlu disampaikan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, dan mudah diperoleh dengan gaya penyampaian yang lebih menarik, sehingga pelanggan, terutama ibu, sebagai agen utama informasi ke anak mudah mencari, memahami, menerapkan bahkan membagikannya ke keluarga dan lingkungan terdekat. Daftar Pustaka Allo, Barre; Aminuddin Syam; Devintha Virani. 2011. Hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan konsumsi fastfood dengan kejadian gizi berlebih pada siswa SDN Sudirman I . diakses tanggal 2 Februari 2015. Anderson, Beth; Lyon-Callo, Sarah; dan Rafferty, Ann P. 2011. Fast Food Consumption and Obesity among Michigan Adults’, Prevention Chronic Disease, July, 84, A7. Currie, Janet; Vigna, Steffano D.; Moretti, Enrico; dan Pathania, Vikram. 2010. The Effect of Fast Food Restaurants on Obesity and Weight Gain’, American Economis Journal Economic Policy, 2, August, 32-63. De Bourdeaudhurj, Ilse. 1997. Family Food Rules and Healthy Eating in Adolescents’, Journal of Healthy Psychology, 21, 5-7. Erdiawati, A. 2008. Studi Kualitatif Konsumsi Fastfood pada Remaja yang Berkunjung ke Restoran Fast Food MTOS. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar. diakses tanggal 2 Februari 2015. Intihari, Titis Rahma. 2012. Hubungan Pengetahuan, Uang Saku, Motivasi, Promosi dan Peer Group dengan Frekwensi Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Remaja Putri. Tesis, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang. Lisnawaty. 2008. Hubungan Pengetahuan dan pola komunikasi fast food dengan status gizi yang berkunjung ke restoran Fast food di Mall Panakkukang Makassar. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar. Healthy Menu, Relevant Messages, and Nicer Environments Make Women Comfortable with Fast Food’, Questia, diakses tanggal 23 April 2016. Sarintohe, Eveline. 2000. Perilaku Makan pada Remaja yang Obesitas Tinjauan dari Social Cognitive Theory. Skripsi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Sihaloho, 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola pemilihan Makanan Fast Food… 65 Siap Saji Modern Fast Food pada Pelajar SMA Sumber Cahaya Medan. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan. Stender, S; Dyerberg, J.; dan Astrup, A. 2007. Fast Food Unfriendly and Unhealthy’. International Journal of Obesity, 31, 887-890. Suswanti, Ika. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012. Skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. ! ... Selain itu faktor kesenangan menjadi salah satu pemicu remaja suka mengkonsumsi makanan cepat saji. Dimana hal-hal tersebut menyangkut selera baik dari rasa maupun kenyamanan 9. ...... Selain itu, para remaja lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan cepat saji karena kesibukan yang dimiliki orang tua, terutama orang tua yang tidak sempat untuk memasak dan menyiapkan makanan di rumah. Sehingga muncullah pilihan alternatif yang dipilih yaitu menyajikan dan mengkonsumsi makanan cepat saji yang didukung oleh kondisi sosial ekonomi dan kepraktisan dalam penyajian makanan dan waktu 9. ...Mardiana MardianaDhea TitaniaMaulidya DirgandianaPutri Amala SariABSTRAKLatar belakang Salah satu penyakit tidak menular yang saat ini banyak terjadi di kalangan remaja adalah obesitas. Adanya arus globalisasi memberi kemudahan sehingga berpengaruh pada pola hidup termasuk diantaranya perubahan pola makan. Konsumsi makan cepat saji yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan sebagai contoh obesitas. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan obesitas pada remaja di RT 15 Dusun 3 Desa Loa Kulu Kota Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini terdiri dari variabel independen konsumsi makanan cepat saji dan variabel dependen obesitas. Populasi adalah seluruh remaja di RT 15 Dusun 3 Desa Loa Kulu Kota dengan jumlah 106. Sampel sebanyak 95 orang menggunakan metode Purposive Sampling. Hasil analisis statistik menggunakan uji Spearman dengan tingkat signifikasi α = 0, Berdasarkan hasil analisis statistis didapatkan p-value= 0,194>0,05 yang berarti tidak ada hubungan secara signifikan antara konsumsi makanan cepat saji dengan obesitas pada remaja di RT 15 Dusun 3 Desa Loa Kulu Dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan obesitas dapat dikarenakan pengaruh dari faktor genetik dan aktivitas fisik. Penting bagi remaja untuk tetap memperhatikan konsumsi makanan cepat saji untuk mengurangi risiko obesitas untuk peningkatan kualitas derajat kesehatan. Kata kunci makanan cepat saji, obesitas, remaja, aktivitas fisik, faktor genetikABSTRACTTitle The Relationship between Fast Food Consumption and Obesity in Adolescents in RT 15 Dusun 3 Loa Kulu Village, Loa Kulu District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province 2019 Background One of non-communicable disease that are currently happening among teenagers is obesity. The current of globalization provides convenience so that it affects the lifestyle, including the changes in dietary habit. Excessive consumption of fast food can cause various health problesms such as obesity. That purpose of this research was to determine fast food consumption and its association with obesity among teenagers in RT 15 Dusun 3 Loa Kulu Kota Village Sub-district Loa Kulu distict Kutai The type of this research was quantitative research with Cross Sectional approach. This research consisted of independent variable fast food consumption and dependent variable obesity. The population was all teenagers in Rtb 15 Dusun 3 Loa Kulu Kota Village with a total of 106. A sample of 95 people used the Purposive Sampling method. The results if the statistical analysis used the Spearman test with the significance level α = 0, Based on the statistical analysis obtained p-value = 0,194>0,05 which means there was no significancant association between the fast food consumption and obesity among teenagers in RT 15 Dusun 3 Loa Kulu Kota It can be concluded that there was no association between the fast food consumption and obesity due to the influence of genetic factors and physical activity. It is important for teenagers to pay attention to the consumption of fast food to reduce the risk of obesity in order to improve the quality of health status. Keywords fast food, obesity, teenagers, physical activity, genetic factors... Karena tidak sempat belanja dan memasak, restoran cepat saji sering menjadi pilihan praktis. Selain praktis dan mudah, aktivitas ini semakin bergeser menjadi semacam gaya hidup, tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan bioligis untuk mengatasi lapar Anwar, 2017;Ayuni, 2019;Mufidah, 2012;Thompson et al., 2018. ...... The culinary mapping refers to the variety of culinary conditions that have particularities. Another culinary product [19] that is on the rise in Indonesia is ready-to-eat culinary one or fast food. Fast food is provided by restaurants that provide instant food fast food and are generally franchise restaurants or branches of global brands with western menus that have been adapted to local tastes. ...Asweros Umbu ZogaraMeirina Sulastri LoalokaMaria Goreti PantaleonLatar Belakang Konsumsi makanan yang kurang sehat, contohnya fast food, akan mempengaruhi kesehatan remaja putri. Fast food mengandung kalori, lemak, protein, gula dan garam yang relatif tinggi dan rendah serat. Jika fast food dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan masalah gizi lebih dan penyakit degeneratif di masa mendatangTujuan Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara sosio ekonomi orang tua, uang saku dan media sosial dengan konsumsi fast food pada remaja putri di Kota Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari sampai Mei 2022 di Kota Kupang. Sampel penelitian adalah remaja putri di Kota Kupang sebanyak 349 orang yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Variabel bebas yaitu sosio ekonomi orang tua, uang saku dan penggunaan media sosial, sedangkan variabel terikat yaitu konsumsi fast food. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi square p-value 3x seminggu. Faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi fast food pada remaja putri adalah pendidikan ayah p value<0,001; OR=3,587, pendidikan ibu p value<0,001; OR=3,069, uang saku p value=0,035; OR=1,660 dan media sosial p value=0,011; OR=1,857Simpulan Pendidikan orang tua, uang saku dan media sosial berhubungan dengan konsumsi fast food pada remaja putri. Orang tua memiliki peran penting dalam mengontrol konsumsi fast food dengan cara mengatur jumlah uang saku remaja dan dapat menyiapkan lebih banyak makanan sehat di rumah sehingga remaja tidak sering membeli fast kunci Fast food; Media sosial; Sosio ekonomi; Uang sakuSudiyarto Sudiyarto Nuriah YuliatiIndrawati UhertianaLiana Fatma Leslie PratiwiThe lifestyle of society especially adolescents in food consumption has shifted towards foreign lifestyle. Consumption of traditional food is no longer preferred, teenagers prefer franchised fast food as it is considered more prestigious, but this will shift the cultural value of traditional food. This study aims to analyze the factors that influence teen consumer behavior in buying/consuming fast food and traditional food. The research sites are located in big cities on Java with sizeable teenage population Surabaya, Yogyakarta, and Bandung. The method employed was the Structural Equation Model SEM analysis using AMOS software. The results showed that the factors that influence adolescent consumers in buying fast food are a social environment, individual factors, and marketing strategy, while cultural factor and consumer psychology have no significant effect. To be able to support the competitiveness of traditional food towards fast food, an approach to cultural factor and consumer psychology can be Consumption of meals eaten away from home, especially from fast-food restaurants, has increased in the United States since the 1970s. The main objective of this study was to examine the frequency and characteristics of fast-food consumption among adults in Michigan and obesity prevalence. Methods We analyzed data from 12 questions about fast-food consumption that were included on the 2005 Michigan Behavioral Risk Factor Survey, a population-based telephone survey of Michigan adults, using univariate and bivariate analyses and multivariate logistic regression, and compared these data with data on Michigan obesity prevalence. Results Approximately 80% of Michigan adults went to fast-food restaurants at least once per month and 28% went regularly ≥2 times/wk. Regular fast-food consumption was higher among younger adults mostly men but was not significantly associated with household income, education, race, or urbanicity in a multivariate framework. The prevalence of obesity increased consistently with frequenting fast-food restaurants, from 24% of those going less than once a week to 33% of those going 3 or more times per week. The predominant reason for choosing fast food was convenience. Although hypothetically 68% of adults who go to fast-food restaurants would choose healthier fast-food items when available, only 16% said they ever use nutritional information when ordering. Conclusion The prevalence of fast-food consumption is high in Michigan across education, income, and racial groups and is strongly associated with obesity. Making nutritional information at fast-food restaurants more readily available and easier to use may help consumers to order more healthful or lower-calorie investigate how changes in the supply of fast food restaurants affect weight outcomes of 3 million children and 3 million pregnant women. Among ninth graders, a fast food restaurant within miles of a school results in a percent increase in obesity rates. Among pregnant women, a fast-food restaurant within miles of residence results in a percent increase in the probability of gaining over 20 kilos. The implied effects on caloric intake are one order of magnitude larger for children than for mothers, consistent with smaller travel cost for adults. Non-fast food restaurants and future fast-food restaurants are uncorrelated with weight outcomes. JEL I12, J13, J16, L83Although nutrition experts might be able to navigate the menus of fast-food restaurant chains, and based on the nutritional information, compose apparently 'healthy' meals, there are still many reasons why frequent fast-food consumption at most chains is unhealthy and contributes to weight gain, obesity, type 2 diabetes and coronary artery disease. Fast food generally has a high-energy density, which, together with large portion sizes, induces over consumption of calories. In addition, we have found it to be a myth that the typical fast-food meal is the same worldwide. Chemical analyses of 74 samples of fast-food menus consisting of French fries and fried chicken nuggets/hot wings bought in McDonalds and KFC outlets in 35 countries in 2005-2006 showed that the total fat content of the same menu varies from 41 to 65 g at McDonalds and from 42 to 74 g at KFC. In addition, fast food from major chains in most countries still contains unacceptably high levels of industrially produced trans-fatty acids IP-TFA. IP-TFA have powerful biological effects and may contribute to increased weight gain, abdominal obesity, type 2 diabetes and coronary artery disease. The food quality and portion size need to be improved before it is safe to eat frequently at most fast-food De BourdeaudhuijThe current direction in nutrition education reinforces the notion that parental involvement might be necessary for substantial dietary change in children and adolescents. However, research on family determinants of food patterns is limited. This research investigates, in a first study of 429 adolescents, and in a second study of 522 family triads adolescent-mother- father, the establishment of family food rules in infancy and its impact on food choices and consumption in adolescence. Results of both studies are comparable. Adolescents who report more permissiveness in their family at age 10, eat more fat and sweet foods, more snacks and report less healthy food choices in their family. No relationship was found between obligations on eating a 'proper meal' in childhood and healthy food patterns in adolescence. This research suggests that if parents impose restrictions on the consumption of unhealthy foods upon their children, these may be translated into a lower frequency of consumption of unhealthy foods in ErdiawatiErdiawati, A. 2008. Studi Kualitatif Konsumsi Fastfood pada Remaja yang Berkunjung ke Restoran Fast Food MTOS. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar. diakses tanggal 2 Februari Pengetahuan, Uang Saku, Motivasi, Promosi dan Peer Group dengan Frekwensi Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Remaja Putri. Tesis, Fakultas KedokteranTitis IntihariRahmaIntihari, Titis Rahma. 2012. Hubungan Pengetahuan, Uang Saku, Motivasi, Promosi dan Peer Group dengan Frekwensi Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Remaja Putri. Tesis, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Pengetahuan dan pola komunikasi fast food dengan status gizi yang berkunjung ke restoran Fast food di Mall Panakkukang MakassarLisnawatyLisnawaty. 2008. Hubungan Pengetahuan dan pola komunikasi fast food dengan status gizi yang berkunjung ke restoran Fast food di Mall Panakkukang Menu, Relevant Messages, and Nicer Environments Make Women Comfortable with Fast Food', Questia, diakses 'Healthy Menu, Relevant Messages, and Nicer Environments Make Women Comfortable with Fast Food', Questia, diakses tanggal 23 April Makan pada Remaja yang Obesitas Tinjauan dari Social Cognitive Theory. SkripsiEveline SarintoheSarintohe, Eveline. 2000. Perilaku Makan pada Remaja yang Obesitas Tinjauan dari Social Cognitive Theory. Skripsi, Universitas Kristen Maranatha, yang Mempengaruhi Pola pemilihan Makanan Siap Saji Modern Fast Food pada Pelajar SMA Sumber Cahaya MedanN M SihalohoSihaloho, 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola pemilihan Makanan Siap Saji Modern Fast Food pada Pelajar SMA Sumber Cahaya Medan.
Konsumsimakanan cepat saji dengan kadar kolesterol sebesar 0,135 atau sangat rendah dan tidak signifikan (0,305 > 0,05) yang berarti juga tidak mempunyai hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Pidato Tentang Makanan Cepat Saji. Kita ambil contoh makanan cepat saji yang bernama chicken nugget. • hemat waktu dan biaya • rasa yang
2. Rencanakan menu makanan Tak sedikit orang yang bepergian dan kerap tergoda untuk menghampiri restoran makanan cepat saji. Ada baiknya pikirkan terlebih dulu restoran yang hendak Anda kunjungi. Saat tiba di restoran, Anda perlu merencanakan menu makanan dan jumlah kalorinya. Namun, rata-rata restoran tak mencantumkan kandungan kalori pada menunya. Maka dari itu, Anda bisa meminta daftar kalori menu makanan kepada petugas restoran. Jika tak yakin restoran tersebut memilikinya, Anda bisa mencarinya lewat aplikasi atau internet. 3. Perhatikan porsi makanan Salah satu hal penting dalam memilih makanan cepat saji yang sehat adalah memperhatikan porsinya. Cobalah untuk mengabaikan tawaran up-size makanan atau minuman Anda. Ketika sedang melakukan cheating day, pilihlah makanan dengan porsi terkecil. Tidak ada salahnya memesan makanan porsi kecil pada menu makanan anak-anak. Hal ini sudah tentu mengurangi porsi makanan dan asupan kalori yang tubuh Anda dapatkan. 4. Pilih makanan yang dipanggang Pesanlah menu makanan dipanggang agar Anda tetap bisa makan makanan cepat saji yang sehat. Hindari makanan yang digoreng dan bertepung, seperti ayam krispi atau fish fillet. Selalu ingat bahwa Anda perlu bijak dalam memilih menu makanan. Dari sekian banyak menu, pilihlah dada ayam atau daging sapi tanpa lemak yang dibakar. Sebaiknya singkirkan juga bagian kulit ayam agar Anda tak tanggung-tanggung menerapkan cara sehat dalam mengonsumsi makanan cepat saji. 5. Bijak memilih menu pendamping Singkirkan pikiran untuk memesan makanan pendamping yang digoreng saat makan fast food. Meski rasanya terbilang enak, Anda perlu menghindari makanan berkalori tinggi, misalnya kentang goreng, mi goreng, onion ring, atau mac and cheese. Lebih baik Anda memilih menu makanan pendamping yang sehat, seperti buah-buahan segar, jagung rebus, atau sayuran. Jika ingin makan kentang sebagai pengganti nasi, Anda bisa memilih menu kentang panggang. 6. Pilih menu yang bernutrisi Makanan sehat yang bernutrisi juga bisa Anda peroleh dalam restoran cepat saji. Makanan tinggi serat, whole grain, dan protein adalah sejumlah menu yang bisa Anda pilih. Selain itu, Anda juga bisa membawa pulang fast food dan menambahkan makanan yang kaya serat dan nutrisi dari rumah. Dengan menambahkan buah-buahan segar, kacang-kacangan, atau yoghurt, tentu akan melengkapi asupan nutrisi harian Anda. Daftar menu fast food yang sehat dan bergizi Fast food pada dasarnya merupakan makanan yang dapat disajikan secara cepat dan praktis. Hal ini tentu berbeda dengan junk food yang memiliki nilai gizi yang sangat rendah. Oleh karena itu, Anda tetap bisa mendapatkan menu makanan cepat saji yang sehat dan bergizi asalkan cermat dalam memilihnya. 1. Salad Salad sayuran dan dada ayam panggang merupakan salah satu solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan serat dan protein harian Anda. Untuk menambahkan cita rasanya, tambahkan salad dressing secukupnya. Hindari salad dengan campuran ayam bertepung yang berkalori cukup tinggi. 2. Chicken wrap Untuk menambah karbohidrat, Anda bisa mengubah salad menjadi chicken wrap. Lembaran roti seperti kebab akan digulung dengan isian sayuran, potongan ayam, dan salad dressing. Jika sedang melakukan diet, Anda bisa meminta pelayan untuk mengurangi salad dressing dan tidak menambahkan tambahan lain, seperti keju atau saus mayonnaise. 3. Burger vegetarian Burger merupakan menu makanan cepat saji yang sehat karena terdiri dari karbohidrat, protein, dan serat yang Anda butuhkan sehari-hari. Namun, bagi Anda yang sedang menjalani diet vegetarian memilih burger vegetarian bisa jadi pilihan sumber protein terbaik yang aman dikonsumsi. Menu ini menggunakan plant-based patty yang terbuat dari kacang kedelai, gandum, minyak nabati, dan rempah sehingga rasanya mirip seperti daging sapi. 4. Sushi Sushi juga termasuk fast food karena penyajian yang cepat dan cara makannya yang praktis. Kuliner khas Jepang ini juga lengkap akan kandungan nutrisi penting, misalnya karbohidrat dari nasi, protein dari ikan dan telur, serta serat dan sayuran di dalamnya. 5. Donburi Selain sushi, Anda juga bisa mengonsumsi donburi yang mudahnya dapat diartikan sebagai nasi dalam mangkuk dan aneka pilihan topping. Untuk menjadikannya makanan yang sehat, Anda bisa memadukan protein dari daging sapi, ayam, atau telur, dengan serat makanan dari tumis sayuran. Pada dasarnya, makanan cepat saji yang sehat bisa Anda dapatkan dengan memilih menu yang bernutrisi dan hindari porsi yang terlalu berlebihan. Apabila Anda sedang menjalani diet dan ingin makan fast food, konsultasikan ke dokter atau ahli gizi untuk menentukan pola makan yang sesuai kebutuhan.
\n
\n
\n \n \n
\n
pidato tentang makanan cepat saji
FenomenaMakanan Cepat Saji Di Masa Pandemi. by Sabine Kusuma September 23, 2021, 6:56 am 1.3k Views
Connection timed out Error code 522 2023-06-16 092427 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81ff32fc0cb718 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Bolacom, jakarta - Pola makan yang Anda pakai di dalam sehari-hari, sangat berpengaruh dengan keadaan sikap secara menyeluruh. Sehingga semakin noel sehat makanan apa Anda konsumsi semakin tidak baik pula keadaan riak Anda. Anda sedang menonton: Dampak positif makanan cepat saji Mengonsumsi makanan dan minuman tidak sehat kemudian makanan cepat saji, minuman bersoda, memberi makan kemasan
Pidatoadalah sebuah kegiatan atau aktivitas berbicara di muka umum untuk menyampaikan pendapat, argumen, gagasan, serta ide. Biasanya, teks pidato berisi gambaran umum tentang permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat. Sudah banyak pakar kesehatan yang sependapat bahwa makanan cepat saji adalah makanan rendah gizi yang bisa memberikan
2OIkg . qv0q8i5xn5.pages.dev/376 qv0q8i5xn5.pages.dev/356 qv0q8i5xn5.pages.dev/33 qv0q8i5xn5.pages.dev/54 qv0q8i5xn5.pages.dev/173 qv0q8i5xn5.pages.dev/402 qv0q8i5xn5.pages.dev/490 qv0q8i5xn5.pages.dev/215
pidato tentang makanan cepat saji